05/04/12

Jumat Agung



Jumat Agung

Nas bacaan: I Korintus 15:1-3

15:1 Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri.
15:2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.
15:3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,


          Jumat Agung
                  
Hari ini kita berpesta, karena Kristus telah mati di kayu salib demi keselamatan kita. Pada umumnya orang menangisi kematian dari orang yang dipuja dan dikasihinya. Tetapi orang Kristen bersukaria karena kematian Tuhannya Yesus Kristus. Kita tahu bersama bahwa nama hari ini dalam bahasa Inggris ialah: good Friday. Jika diterjemahkan secara harfiah maka artinya adalah Jumat baik. Hari ini adalah hari baik, karena Kristus telah mati menggantikan kita di kayu salib itu, sehingga kita yang seharusnya mati karena keberdosaan kita, menjadi bebas oleh karena Kristus telah menggantikan kita menerima hukuman karena dosa itu di kayu salib-Nya.

Tatkala merenungkan nas kita, terlintas di dalam hati, sebuah pernyataan: tidak ada seorang pun manusia yang hidup di dunia ini, kelahirannya didisain agar ia mati! Semua orang ingin hidup selama-lamanya. Penyair muda Indonesia yang mati muda pernah mengatakan dalam syairnya: “Aku ingin hidup seribu tahun lagi”. Itulah keinginan seluruh umat manusia di dunia ini. Pada hakekatnya keinginan itu pun adalah merupakan keinginan Allah juga. Namun karena keberdosaan manusia, maka manusia itu harus mati, sekalipun mereka tidak menginginkannya. Karena manusia seharusnya menjalani satu kehidupan yang kekal, sementara manusia itu tidak dapat mencapainya dari dirinya sendiri, maka Allah bertindak untuk memungkinkannya.

Jalan bagi manusia untuk mendapatkan kehidupan yang kekal ialah: melalui Yesus Kristus. Karena mahluk yang ingin diubahkan kehidupannya adalah manusia, maka Anak Allah pun harus jadi manusia. Sebagai manusia, Ia harus hadir di dalam dunia ini melalui kelahiran. Jadi, hanya Yesuslah satu satunya manusia di dunia ini, yang lahir ke dalam dunia dalam rangka mati. Bagi manusia biasa sama seperti kita, kematian adalah hal yang paling akhir yang dapat kita jalani di dunia ini. Tetapi setelah Yesus mati dan bangkit sebagai manusia juga, maka melalui karya-Nya itu, manusia yang percaya kepada-Nya dihisabkan menjadi sama seperti Dia.

Sama seperti Yesus lahir dan mati, maka kita pun lahir dan mati juga. Tetapi sama seperti Yesus tidak hanya mati, melainkan Ia bangkit dari antara orang mati, bahkan naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa, hal yang sama pun akan terjadi di dalam hidup kita. Satu hari kelak, kita akan bangkit dari antara orang mati dan naik ke surga sama seperti yang dialami oleh Yesus Kristus. Namun hal tersebut tidaklah secara otomatis akan terjadi  bagi kehidupan semua orang yang ada dunia ini. Orang yang diikutsertakan dalam keadaan seperti yang sudah diuraikan di atas,  adalah orang yang menerima Injil. Injil maksudnya ialah karya Yesus Kristus sebagaimana diurakan di atas. Jika seseorang menerima karya Kristus itu adalah sesuatu yang berlaku juga bagi dirinya sendiri, orang tersebut akan disisabkan menjadi bagian dari karya Yesus  Kristus.oleh karena itu, ia diikutsertakan di dalam karya tersebut.

Itulah sebabnya hari ini kita bersukacita dalam mengingat kematian Yesus Kristus. Sebab tatkala kita mengingatnya, maka kepada kita pun diingatkan akan keberadaan yang akan kita terima di hari mendatang. Satu hari kelak kita akan mati. Tetapi kubur itu tidak akan dapat menahan kita agar terus berada di dalam genggamannya. Sama seperti Yesus yang tidak mampu dia genggam untuk selamanya, kita pun demikian juga. Bukan hanya itu, kita pun akan naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa. Keberadaan kita di surga itu terlihat dengan jelas dalam mata hati iman kita, jika kita merenungkan makna dari perjamuan kudus yang kita nikmati pada hari ini. Perjamuan Kudus itu adalah gambaran dari Perjamuan yang akan diadakan Allah di surga kelak. Perjamuan itu dilaksanakan bagi orang yang sudah diselamatkan dari dunia ini. Di surga kita akan makan bersama dengan Tuhan.

Paulus mengingatkan kita dalam nas pada hari ini, bahwa kematian Kristus di kayu salib adalah sesuatu yang sangat penting bagi kita. Kematian-Nya itu dikatakan Paulus adalah sebuah kematian karena dosa-dosa kita. Memang kita tahu bahwa upah dosa ialah maut. Semua orang berdosa harus menerima hukuman karena keberdosaannya, yakni maut. Yesus mengambil maut yang harus ditimpakan kepada seluruh umat manusia ke dalam diri-Nya, sehingga seluruh umat manusia itu bebas dari maut, karena hukuman itu telah ditimpakan kepada-Nya.

Sebuah pertanyaan perlu diajukan kepada kita, bagaimana mungkin seorang manusia dapat menanggung seluruh dosa umat manusia? Untuk itu marilah kita sejenak mundur ke belakang. Manusia jatuh ke dalam dosa oleh karena keberdosaan satu orang. Dosa itu merebak ke dalam kehidupan seluruh manusia yang hadir ke dalam dunia karena manusia yang satu itu. Itu satu fakta yang tidak dapat dibantah oleh siapa pun.

Dalam rangka membebaskan manusia dari keberdosaan karena manusia pertama itu, maka Allah pun menghadirkan manusia yang kehadiran-Nya persis seperti kehadiran manusia pertama. Paulus dalam suratnya ini mengatakan bahwa Yesus adalah manusia terakhir dan sekaligus adalah Adam yang kedua. Sama seperti Adam yang pertama hadir tanpa dosa, maka Adam yang kedua pun hadir tanpa dosa. Manusia pertama jatuh ke dalam dosa dan karena keberdosaannya maka seluruh  umat manusia yang dihubungkan ke dalam Adam jadi berdosa. Lain dengan Adam kedua, Ia tidak berdosa, bahkan menjalani satu kehidupan yang taat dan benar. Dengan adanya manusia yang seperti itu, maka berakhirlah masa kehidupan yang dipengaruhi oleh Adam yang pertama. Muncullah Adam yang kedua. Sama seperti Adam yang pertama, dosanya ditularkan ke dalam semua orang yang terhubung dengan dia, maka semua orang yang dihubungkan dengan Adam yang kedua, yakni Yesus Kristus, maka kepada mereka pun ditularkan kebenaran yang dimilikinya itu. Hal ini diuraikan Paulus dalam Roma 5:12-21.

Oleh karena uraian seperti di atas, Paulus mengingatkan kita agar kita teguh berpegang kepada karya Kristus yang mati demi dosa-dosa kita. Hanya karena karya Kristuslah maka kita akan dapat memasuki kehidupan yang kekal. Paulus mengingatkan kita bahwa karya Kristus itu adalah sesuatu yang sudah dijanjikan Allah sebelumnya di dalam kitab para nabi. Paulus mengatakan bahwa apa yang diberitakannya itu adalah sesuatu yang sesuai dengan kitab suci. Artinya apa yang kita percayai adalah sesuatu yang sesuai dengan kehendak Allah. Sebab hal itu telah disaksikan oleh kitab suci di dalam PL. Selamat menikmati karya agung Yesus Kristus yang membuat kita jadi anak Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...