K O I N
Lukas
6:38 :
Ada sebuah kisah yang pernah terjadi
di kota Nan-Chang, provinsi
Ciang-sia.Tahun 1938 adalah masa peperangan dimana Presiden Ciang Kai Sek masih
menjabat komandan
laskar yang bertempat di Nan-Chang. Saat itu di sepanjang jalan terlihat para wanita yang sudah tua dan
lemah duduk berjualan. Mereka menjual bermacam-macam kebutuhan tentara, seperti
handuk, sabun dan kaus kaki. Biasanya para tentara pergi berbelanja pada
jam-jam istirahat.
Suatu hari ketika para tentara sedang
berbelanja, tampaklah seorang nenek tua menangis terisak-isak dipinggir jalan.
Ketika orang-orang bertanya mengapa ia menangis, ia menceritakan bahwa ada
orang yang telah membeli banyak barang dagangannya
dengan uang yen palsu. Sang nenek baru menyadari bahwa itu adalah uang yen
palsu, ketika pembelinya
sudah pergi entah kemana. Seorang tentara yang sedang berbelanja, iba melihat
nenek tersebut. Kebetulan ia baru saja menerima gaji, sehingga ia mulai menghibur
sang nenek sambil berkata: "Tenang
saja Nek, saya baru gajian dan nenek boleh menukarkan uang yen palsu itu kepada
saya sebagai kenang-kenangan."Itu tidak mungkin, kau tidak bersalah dalam
hal ini, tetapi mengapa engkau mau mengobarkan uangmu untuk saya?" kata sang nenek. "Tidak apa-apa Nek, ambilllah
uang ini dan nenek bisa jadikan modal." Bujuk
tentara tersebut. Berkali-kali si nenek
menolak pemberian tentara itu, namun akhirnya ia tidak kuasa menolak pemberian
yang tulus tersebut. Ia menerima uang pemberian si tentara dan menyerahkan uang yen
palsu kepadanya.
Beberapa waktu kemudian, tentara itu
kembali berdinas dikota Nan-Chang. Ia berusaha mencari si nenek untuk menceritakan sebuah
keajaiban yang dialaminya. Ternyata di sebuah
pertempuran sengit ketika berada di barisan
depan dalam medan pertempuran, sebuah peluru menghujam dadanya. Ia begitu takut
hingga pingsan, karena mengira bahwa ia sudah menemui ajalnya. Tetapi ketika
sadar, ia tidak merasakan sakit apa-apa. Tangannya meraba dadanya untuk
mengetahui apakah ada peluru yang bersarang di tubuhnya. Tapi ia tidak melihat darah sedikitpun. Ia
melihat kepingan uang logam yang tak lain adalah yen palsu dikantong kirinya.
Yen palsu tersebut sudah cekung akibat hantaman peluru. Ternyata yen palsu itu
telah menyelamatkan nyawanya, sehingga cerita itu menyebar ke seluruh kota .
Cerita ini membawa satu pesan bagi
kita bahwa setiap kebaikan terlebih pengorbanan, akan selalu diperhitungkan
oleh Tuhan. Kita tidak tahu dengan cara apa semua itu akan dibalaskan kepada
kita, tetapi yang pasti bahwa kita tidak akan kehilangan keuntungan ketika kita
memutuskan untuk memberi.
Douglas M Lawson
mengatakan,"Kita ada untuk sementara melalui apa yang kita ambil, tetapi
kita hidup selamanya melalui apa yang kita berikan.
JANGAN TAKUT UNTUK
MEMBERI ATAU BERKORBAN BAGI SESAMA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar