05/09/17

Bangsa Bangsa



Bangsa bangsa

Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."
Kisah Para Rasul 15:11

Orang Yahudi membagi masyarakat ke dalam dua kelas. Pertama, orang Israel sebagai umat pilihan Tuhan, dan yang kedua bangsa-bangsa yang bukan umat pilihan Tuhan. Bangsa bangsa mereka sebuat dengan istilah Goyim. Umat pilihan Tuhan mendapatkan hak untuk diselamatkan, sementara bangsa bangsa tidak diselamatkan. Namun Injil Yesus Kristus mengatakan bahwa bangsa bangsa pun turut ambil bagian di dalam keselamatan yang dijanjikan bagi bangsa Israel.

Banyak orang bukan Yahudi yang bersukacita karena turut ambil bagian dengan perjanjian Allah dengan Abraham, melalui Injil Yesus Kristus. Hal ini dimanfaatkan orang Yahudi dari kaum Farisi yang bertobat jadi Kristen. Mereka mengatakan bahwa orang bukan Yahudi yang turut ambil bagian dengan harta rohani Yahudi, harus menyunatkan diri dan taat terhadap hukum Taurat. Hal ini sangat jelas dilaporkan Lukas penulis Kisah Para Rasul ini di dalam pasal 15:1.

Namun ajaran ini sangat keras ditolak Paulus dan Barnabas. Tentang hal penolakan sunat dan melaksanakan hukum Taurat, Paulus mengutarakannya di dalam suratnya kepada Jemaat Roma dan surat kepada Jemaat di Galatia. Tentang sunat Paulus mengatakan bahwa bersunat atau tidak bersunat tidak penting, tetapi menaati firman Allah cf I Kor 7:19. Paulus juga menekankan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan oleh karena hukum Taurat.

Sebaliknya, oleh karena Injil Yesus Kristus, kita dibenarkan di hadirat Allah. Itulah kasih karunia Allah bagi kita. Kasih karunia Allah itu tidak hanya untuk orang Yahudi semata-mata, tetapi juga untuk semua bangsa di muka  bumi ini. Jawaban yang pas untuk usulan orang Yahudi itu, yang menekankan orang harus tunduk kepada hukum Taurat agar mereka selamat, adalah nas kita.

Injil menjungkir balikkan pemahaman manusia untuk mendapatkan keselamatan. Menurut manusia keselamatan dapat dicapai jika seseorang berbuat sesuatu untuk mendapatkan keselamatan tersebut. Itulah sebabnya manusia berusaha untuk menumpuk amal baik, sebab dengan itu sajalah keselamatan dapat dibeli.

Berbeda dengan konsep manusia, Injil mengatakan bahwa keselamatan itu adalah kasih karunia Allah. Disebut sebagai kasih karunia, se bab di dalam keselamatan itu, tidak ada usaha manusia setitik sekali pun. Mengapa demikian aanya? Karena usaha manusia tidak pernah dapat memenuhi tunturan Allah untuk manusia itu agar tidak berdosa sama sekali. Tidak ada orang yang tidak berdosa. Allah sangat membenci dosa setitik sekali pun. Hanya Yesus Kristuslah manusia yang sempurna tanpa dosa dari dalam diri-Nya sendiri. Ia ditetapkan sebagai jalan keselamatan bagi setiap orang yang menerima Dia sebagai keselamatan itu sendiri.

Orang Yahudi diselamatkan karena kasih karunia Allah, demikian juga dengan bangsa-bangsa pun diselamatkan dalam kasih karunia yang sama. Orang Kristen diselamatkan oleh karena kasih karunia Allah, orang bukan Kristen pun akan diselamatkan melalui kasih karunia Allah. Bagaimana kasih karunia itu dapat menjangkau orang bukan Kristen kita tahu melalui Injil.

Tetapi Allah pun punya jalan sendiri untuk memberikan kasih karunia itu kepada orang yang dipilih-Nya sendiri. Kasih karunia artinya ialah pemberian yang pada dasarnya kita tidak layak menerimanya. Bangsa bangsa bukan Kristen pun punya hak untuk kasih karunia yang sama seperti yang kita terima. Itu adalah rahasia Allah untuk mewujudkannya di luar Injil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...