21/07/20

Pengharapan


Pengharapan

Matius 12:21

Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap.

Rasul Matius menyaksikan apa yang dikerjakan Tuhan Yesus dalam masa pelayanannya. Matius menekankan bahwa apa yang dikerjakan Tuhan Yesus itu adalah dalam rangka menggenapkan apa yang telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Demikianlah nas ita pada pagi hari ini. Matius mengutip apa yang dinubuatkan Yesaya dalam Yesaya 42:1-4. Jika firman dalam Perjanjian Lama itu digenapi, maka apa yang disuarakan pun akan digenapi juga. Dituturkan sebelumnya bahwa Yesus semua orang yang sakit yang datang kepadanya. Maka tidak salah lagi, merekapun berharap lebih besar kepada Yesus. Mereka mau mengangkat Yesus menjadi raja dan memimpin mereka untuk mengalahkan kekaisaran Romawi. Tetapi Yesus datang bukan memenuhi kebutuhan jasmani semata mata. Tujuannya adalah menyelamatkan dunia. Bukan juga hanya untuk Israel semata mata.

Yesus raja Mesias itu mencapai tujuannya melalui penderitaan. Hal ini ditolak orang Yahudi, sehingga Yesus disalibkan. Tetapi justru salib itu menjadi jalan bagi Yesus mencapai tujuannya untuk menyelamatkan seluruh dunia. Nas yang disuarakan Yesaya itu pun digenapi. Pengharapan manusia dibebaskan dari penderitaan pun digenapi. bukan derita fisik tetapi derita oleh karena diperbudak dosa. Yesus pun tidak datang hanya kepada Israel, tetapi untuk seluruh umat manusia dari Adam hingga manusia terakhir yang lahir ke dunia ini. Itulah sebabnya Yesaya mengatakan bahwa Mesias itu menjadi pengharapan dari bangsa bangsa.

Berbicara tentang pengharapan, Rasul Paulus mengatakan bahwa pengharapan kita tidak akan mengecewakan. Karena Roh Kudus telah dicurahkan bagi kita. Rom 5:5. Apa yang paling diharapkan manusia di sepanjang zaman? Tak lain dan tak bukan adalah keselamatan jiwa dari dosa dan kematian. Yesus memenuhi pengharapan itu. Sebab Ia mati untuk menggantikan kita. Ia bangkit dan hidup untuk selama lamanya, serta membagikan hidupNya kepada setiap orang yang berharap kepadaNya. Ia empati dengan orang yang berharap kepadaNya. Yesaya mengatakan bahwa buluh yang patahterkulai tidak akan dipatahkanNya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkanNya sampai Ia menjadikan hukum itu menang. oleh karena iyu semua orang yang bergumul di dalam hidupnya akan berharap kepadaNya.

Menarik untuk di simak menurut Paulus ada tiga hal yang tinggal tetap yakni iman, pengharaoan dan kasih. I Korintus 13:13. Pengharapan akan kita bawa terus ke dalam kekekalan. Oleh karena itu sebuah pertanyaan perlu diajukan: apa lagi yang kita harapkan jika kita sudah berada di dalam kekekalan? Bukankah apa yang sudah dijanjikan Allah sudah digenapi? Memang Allah kita adalah Dia yang melampaui segala akal dan pikiran manusia. Ia lebih besar dari alam semesta. Sementara alam semesta ini sungguh maha luas. Jika allah lebih besar dari alam semesta, maka yang disediakannya bagi kita juga adalah sesuatu yang maha luas juga. Oleh karena itu tatkala kita masuk ke dalam kekekalan dengan pengharapan kita, kita akan menerima jauh lebih besar dari pada yang kita bayangkan atau pikirkan. Paulus mengatakan hal ini dalam Efesus 3:20. Sungguh sangat indah berharap kepada Tuhan Yesus dengan pengharapan yang tidak mengecewakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...