Imamat Yang Rajani
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: I Pet 2:9
I Petrus 2:4 – 10
Ungkapan Imamat Yang Rajani dapat juga disebut dengan ungkapan Imamat yang berkerajaan. Para imam itu adalah para bangsawan dari satu kerajaan. Para imam yang rajani itu ialah orang orang yang percaya kepada Yesus Kristus Tuhan kita. Itulah salah satu dari sisi karya Yesus di kayu salib. Ia menghadirkan sebuah kerajaan imam. Seluruh anggota dari kerajaan itu adalah kaum imam. Itulah rencana Allah dari sejak semula untuk bangsa Israel. Hal itu jelas diungkapkan Allah kepada bangsa Israel, dalam Kel 19:6 “ Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Kenyataannya hal itu belum dapat berlaku bagi Israel. Akhirnya dipilihlah suku Lewi dan keturunan Harun menjadi imam bagi orang Israel. Apa yang tidak dapat dilakukan bangsa Israel, sekarang digenapi di dalam orang Kristen. Semua orang Kristen menjadi imam. Itulah sebabnya ada pengajaran imamat am orang percaya, diajarkan di dalam Jemaat. Kata imam di dalam bahasa Latin artinya secara harfiah adalah jembatan. Ada pun fungsi dari jembatan ialah menghubungkan dua titik yang terpisah, sehingga tersambung kembali.
Saya punya gambaran fisual secara pribadi tentang imam. Gambarannya adalah sebagai berikut: ada seorang manusia yang mengarahkan tangannya ke atas dan satu lagi ke bawah. Tangan yang ke atas meraih surga dan tangan ke bawah mengarah ke bumi. Tangan yang ke bawah itu mengambil sesuatu dari dunia dan diserahkan ke surga. Tangan yang satu lagi meraih sesuatu dari surga dan memberikannya kepada manusia. Itulah tugas dari orang percaya di dunia ini. Mengantarai surga dan dunia. Ia sendiri berkedudukan sebagai bangsawan surgawi karena kasih karunia Allah.
Kita adalah bangsa yang kudus, bangsa yang dipisahkan Allah menjadi milik-Nya, dan diperkenankan untuk mendekat kepada Allah Yang Mahakudus. Petrus mengatakan bahwa tugas kita ialah: memberitakan perbuatan besar dari Allah. Perbuatan itu ialah: memindahkan kita dari kegelapan dan dibawa masuk ke dalam terang-Nya yang ajaib. Sisi lain dari karya itu disebut bangsa yang dulunya bukan umat Allah, sekarang disebut jadi umat-Nya. Dulunya tidak dikasihi , sekarang dikasihi Allah.
Jadi teringat akan syair dari Kidung Jemaat yang mengatakan: “Kita harus membawa berita pada dunia dalam gelap, tentang kebenaran dan kasih dan damai yang menetap, dan damai yang menetap. Karna glap jadi rembang pagi dan rembang jadi siang trang. Kuasa Kristus kan nyatalah, rahmani dan cemerlang.” Buku nyanyian HKBP pun mengajukan sebuah pertanyaan bagi kita: “sulingkit rohami, manang na piga naung niarahonmi tu Debata. “ BE No 510:2 – selidiki hatimu, sudah berapakah yang dikau arahkan ke Tuhan Allah.
Jika saudara dan saya adalah Imam Yang Rajani, maka tentulah sudah ada orang yang kita antarai dengan surga di dalam hidupnya. Benarkah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar