07/05/17

Pengakuan Iman


Pengakuan Iman

Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.
Mazmur 118:17

Semua orang yang beriman kepada Allah dan memiliki relasi yang akrab dengan Dia, pada umumnya mempunyai pengakuan iman secara pribadi. Pengakuan iman itu ada di dalam bingkai pengakuan iman secara umum yang diucapkan jemaah di dalam ibadah. Orang Yahudi misalnya punya pengakuan iman yang mengatakan: “Dengarlah Israel, Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa, kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu…” namun di dalam Mazmur pasal 118 ini kita mendengar pengakuan iman orang Israel yang mengatakan: “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setianya.” Pemazmur mengungkapkan hal itu sampai lima kali di dalam pasal tersebut.

Pengakuan iman pribadi itu muncul dari pengalaman secara pribadi dengan Tuhan. Pemazmur misalnya, ia dapat berkata: bahwa ia tidak akan mati, tetapi akan hidup dan akan menceriterakan perbuatan Tuhan pada generasinya, juga untuk generasi yang akan datang. Jika pemazmur dapat mengungkapkan sebuah pengakuan iman secara pribadi, maka kita pun pada hakekatnya dapat mengungkapkan hal itu. Bukan hanya dapat, tetapi pada hakekatnya harus mengungkapkan sebuah pengakuan iman secara pribadi.

Terlintas di dalam hati sebuah syair dari satu nyanyian rohani di dalam bahasa Inggris, saya memahaminya sebagai satu pengakuan iman pribadi, karena tidak ada nas seperti itu di dalam Alkitab. Syairnya adalah sebagai berikut: “Dear wonderful Jesus, saviour devine You are the branches we are the wine, You brought us salvation and make them sunshine, dear wonderful Jesus I’m gald You are mine.”  Di dalam syair itu, penggubahnya mengungkapkan siapa Yesus yang dikenalnya. Ia adalah sahabat yang luar biasa. Ia adalah carang dan penyair adalah anggurnya. Yesus membawa keselamatan dan membuatnya bercahaya. Wahai Yesus yang luar biasa, aku senang Engkau adalah milikku.

Si pemazmur dan si penyair telah mengungkapkan pengakuan iman mereka secara pribadi. Adakah saudara dan saya punya pengakuan iman pribadi juga. Tentulah saudara sudah memilikinya. Sebab jika tidak ada, maka saudara tentulah bukan milik Tuhan Yesus. Tidak ada seorang pun yang sudah menikmati status sebagai anak Allah yang tidak punya pengakuan iman secara pribadi. Saya punya pengakuan iman secara pribadi juga. Saya dapat dengan segenap hati saya, bahwa saya adalah anak Allah. Turut ambil bagian di dalam persekutuan orang-orang kudus, yang sudah mati bersama Kristus. Bukan hanya itu, saya juga sudah dikuburkan bersama dengan Kristus. Dibangkitkan bersama dengan Dia. Bahkan lebih luar biasa lagi, saya sudah diberi tempat duduk bersama dengan Kristus di surga. Semua pengakuan itu sesuai dengan apa yang diajarkan Alkitab.

Maukah saudara mengetiknya di satu kertas dan menempelkannya di dinding kamar tidur saudara, sebagai sebuah kesaksian bagi diri saudara dan juga yang mungkin saudara undang masuk ke dalam kamar tidur saudara. Saudara diingatkan pengakuan itu, siapakar saudara sebenarnya dari sudut pandang iman. selamat mengerjakan hal itu secara pribai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...