06/05/17

Pembawa Kabar Baik




Pembawa Kabar Baik
Yesaya 40:9 – 11

Tatkala kita mendengar kata kabar baik, gambaran yang bagaimanakah yang terlintas di dalam ingatan kita? Dalam kitab ada satu peristiwa yang dapat memberikan satu gambaran kepada kita tentang kabar baik. Dalam Kitab 2 Raja 7:1-2 memberi ilustrasi kepada kita. Kota Samaria dikepung musuh. Makanan  jadi terhalang masuk ke dalam kota. Makanan jadi sesuatu yang sangat mahal pada waktu itu.  Nabi Elisa menyuarakan kabar baik bagi penduduk Samaria. Besok katanya: sesukat tepung terbaik harganya sesyikal dan dua sukat jelai harganya sesyikal pada esok hari.

Perwira ajudan raja tidak percaya akan hal tersebut, sebab pada waktu itu harga bahan pokok sudah sangat tinggi pada waktu itu, sebab supply tidak ada lagi. Pada hal nabi berkata hal itu akan terjadi pada esok hari. Ia tidak percaya akan kabar baik yang disuarakan Nabi Elisa. Untuk ketidakpercayaan perwira tersebut, Elisa mengatakan: “Engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak makan apa apa dari padanya.”

Kabar baik itu adalah sesuatu yang tidak masuk akal, sehingga orang tidak akan percaya. Namun satu hal yang pasti ialah: orang yang tidak percaya akan mendapat penghukuman. Mereka akan melihat produk dari kabar baik itu, tetapi mereka tidak turut ambil bagian dalam kabar baik tersebut. Itulah yang terlihat dalam kisah yang dituturkan dalam kisah Nabi Elisa di atas.

Kabar baik seperti itu pun diberitakan kepada orang Yahudi yang dibuang di Babel. Sejarah mengatakan tidak ada satu pun bangsa yang pernah dibuang dari negeri mereka, lalu dikembalikan ke tanah tumpah darahnya semula. Ada banyak bangsa bangsa yang dibuang pada waktu itu. Contohnya ialah: suku bangsa Israel Utara yang terdiri sepuluh suku dibuang ke Asyur, tidak ada berita bahwa mereka dikembalikan ke negeri leluhur. Sekarang kepada orang Yehuda diberitakan bahwa mereka akan dikembalikan ke Yerusalem.

Si pembawa berita disebut nabi Yesaya adalah kota Sion. Sion memberitakan akan datangnya satu rombongan di padang gurun. Rombongan itu adalah rombongan Allah Israel yang menuntun umat-Nya pulang ke Tanah Perjanjian. Sama seperti Israel dituntun di padang gurun selama empat puluh tahun, demikianlah Allah Israel menuntun umat-Nya berjalan bersama dengan Dia di sepanjang padang gurun yang harus dilalui. Yesaya mengatkan orang orang yang bersama dengan Dia itu ialah orang-orang yang menjadi upah-Nya. Itulah kabar baik bagi orang Yehuda pada waktu itu.

Ini sebuah pelajaran berharga bagi kita. Gereja sekarang betugas untuk memberitakan kabar baik bagi dunia ini. Suatu kabar baik yang tidak akan dipercaya orang jika ditimbang dengan akal sehatnya. Bagaimana mungkin orang berdosa dapat menjadi orang kudus di mata Allah. Bagaimana mungkin orang berdosa digendong Allah di tangan-Nya dan mereka semua adalah upah bagi Dia. Mereka adalah domba gembalaan-Nya yang sudah lunas dibayar melalui darah Tuhan Yesus. Jika saudara tidak percaya akan hal itu, maka mata kita akan melihat hal itu menjadi satu kenyataan kelak, namun saudara tidak turut ambil bagian di dalamnya. Percayalah kepada Tuhan Yesus dengan karya-Nya sekarang juga, maka saudara pun akan diikutsertakan di dalam kabar baik tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...