27/06/17

Anak-Ku Yang Kukasihi


Rabu 28 Juni 2017

Anak-Ku Yang Kukasihi

Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
Markus 1:10 – 11

Nas kita terjadi setelah Yesus dibaptis di sungai Yordan. Markus melaporkan tiga hal yang terjadi setelah Yesus dibaptis. Ketiga hal itu terjadi tanpa orang banyak melihat dan mendengar apa yang didengar Tuhan Yesus. Ketiga hal itu adalah suatu pengungkapan yang bersifat rohani. Peristiwa pertama ialah: langit terkoyak. Dalam Yes 64: 1 disebut juga langit terkoyak. Maksud Yesaya ialah Allah menyatakan diri. Hal itu pun disuarakan Yehezkiel. Langit terbuka dan Yehezkiel melihat penglihatan tentang Allah, Yeh 1:1. Dalam hal Tuhan Yesus pun, Allah menyatakan diri kepada Yesus setelah Ia dibaptis.

Hal yang kedua ialah: Roh Kudus turun ke atasnya. Roh Kudus dalam wujud merpati digambarkan bahkan orang Yahudi sebagai gambaran dari Roh Allah. Terlintas di dalam hati nas dalam kitab Kejadian 1; 2 yang mengatakan Roh Allah melayang layang di atas air. Jika Roh Kudus datang, Ia akan membuat penciptaan baru. Dengan turunnya Roh Kudus kepada Tuhan Yesus, hal itu menunjuk bahwa zaman baru sudah tiba. Jika Tuhan Yesus dipenuhi Roh Kudus, dan itu membuat Ia akan menj alankan tugas-Nya dengan kuasa Roh Kudus. Hal yang sama kelak akan turun juga kepada para pengikutnya, sebagaimana terlihat di dalam hari raya Pentakosta.

Peristwa ketiga ialah Yesus mendengar suara dari surga yang mengatakan “Engkaulah Anak-Ku yang kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” Kata itu adalah firman Allah yang diutarakan dalam Mazmur 2:7 dan digabung dengan Yesaya 42:1. Kedua ayat itu ditafsirkan orang Yahudi sejak dari semula ditujukan pada Mesias. Mesias adalah Anak Allah. Oleh karena itu kita harus melihat sebutan itu sebagai pemikiran orang Yahudi.

Di dalam pemahaman orang Yahudi, ada anggapan anak hidup di dalam bapa dan bapa hidup di dalam anak. Hal ini terlihat jelas di dalam Mesias sebagai Anak Allah dan Allah sebagai Bapa-Nya. Mereka berada dalam kesatuan hati dan kehendak. Di dalam penampakan itu, terlihat jelas trinitatis dalam tiga keberadaan namun satu wujud. Dia yang satu berbeda dengan yang lain namun berada di dalam satu wujud.  Hal itu dimunculkan dalam kepentingan manusia yang  butuh keselamatan.

Dengan demikian pelayanan Tuhan Yesus dimulai dengan bekerjanya Allah Tritunggal di dalam diri Tuhan Yesus. Ia memulai satu zaman baru. Satu penciptaan baru di dunia yang sudah dirusak oleh dosa. Melalui Yesus Kristus, penciptaan baru itu pun bekerja di dalam diri orang percaya. Hal baru itu terlihat pertama tama ketika Yesus mengusir setan dari diri orang yang kerasukan roh jahat.

Tidakkah hal itu menarik hati kita. Ada roh jahat yang hadir di dalam satu ibadah anak anak perjanjian sebagaimana diakui oleh orang Israel! Kehadiran Yesus membuat roh jahat itu diusir dari dalam diri orang tersebut, juga diusir dari persekutuan orang percaya. Zaman baru sudah tiba. Anak Allah Sang Mesias telah hadir untuk mewujudkan kehendak Allah di tengah tengah umat-Nya. Hal yang sama terus dikerjakan Tuhan Yesus hingga hari ini, melalui Roh Kudus, dimana Gereja menjadi partner Allah untuk menghadirkan kerajaan Allah di dunia ini.

Saudara dan saya pun dipakai Allah sebagai rekan sekerja Allah untuk menghadirkan kerajaan Allah di dunia ini, sebab saudara dan saya adalah anggota Gereja Tuhan yang esa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...