29/06/17

Track


Jumat 30 Juni 2017

Track

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Ibrani 12:1

Di setiap games yang besar, senantiasa banyak penonton yang duduk di tribun dan menyoraki para atlit yang sedang bertanding. Penulis surat Ibrani membuat hal itu sebagai sebuah analogi di dalam hal iman. semua orang harus bertanding di track yang sudah ditentukan bagi dia, khususnya pertandingan atletik. Pertama tama penulis surat Ibrani mengatakan bahwa para pendahulu kita, yang hidup di dalam iman, mereka pun duduk di tribun pertandingan iman tersebut. Saya membayangkan nenek saya, bapa saya dan ibu saya yang sudah mendahului kami mengakhiri pertandingan iman, sekarang sedang dudu k di tribun dan mengarahkan matanya ke arah kami keturunannya yang sedang berlomba di dalam perlombaan iman. apakah saudara juga melihat hal yang sama?

Dalam sebuah pertandingan iman, sang atlit senantiasa memakai pakaian ringkas, agar tidak membebani dia di dalam bertanding. Tidak ada aturan yang mengatakan bahwa seorang pelari printer dilarang memakai pakain jas resmi dan sepatu bally. Namun satu hal yang pasti, ia tidak akan mau memakai hal tersebut. Hal itu akan menghalangi dia masuk ke garis finish dan memenangkan pertandingan.

Menurut penulis surat Ibrani, kita yang bertanding dalam pertandingan iman, diwajibkan untuk menanggalkan dua hal, yakni beban dan dosa yang begitu merintangi kita. Dosa sudah kita tahu, jelas akan membuat kita gagal sampai pada garis finish. Tetapi bukan hanya dosa yang merintangi kita sampai pada garis finish. Beban pun juga akan merintangi kita. Beban bukanlah dosa. Tetapi membebani kita di dalam pertandingan iman.

Beban itu adalah segala keinginan yang kelihatannya seperti adalah sesuatu yang rohani, pada hal tidak ada sangkut pautnya dengan hal rohani yang harus dipertandingkan. Salah satu contoh dari beban yang merintangi kita ialah: kita ingin agar Gereja kita itu Gereja besar. Kita ingin hal hal yang kelihatannya rohani, tetapi pada dasarnya motivasinya adalah hal duniawi. Mendapatkan kehormatan bukanlah sebuah dosa, tetapi hal itu akan membebani diri kita di dalam pertandingan iman. ibadah yang kita lakukan disenangi banyak orang, ini pun adalah sebuah beban yang merintangi kita dalam pertandingan iman.

Jika kita berlomba tanpa beban dan dosa di dalam diri kita, maka dengan ringan kita dapat melalui track yang ditentukan bagi kita. Kita dapat dengan tekun berjalan di jalan yang ditentukan itu. Dituturkan ada seorang penduduk di negeri Tiongkok yang ingin memindahkan bukit dari depan rumahnya, sehingga pada pagi hari sinar mata hari bisa jatuh ke rumah mereka. Ia memulai dengan dengan memindahkan bukit itu dengan memakai pengki. Orang menertawakan dia, dan berkata: sampai kapan hal itu akan jadi sebuah kenyataan?

Sang petani berkata: aku yang memulainya, anakku akan meneruskannya, sampai cuci dan cicitku, sehingga satu hari kelak keturunanku dapat sinar matahari pagi. Itulah ketekunan. Sebuah ketetapan hati untuk melakukan pertandingan iman itu, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi hingga keturunan ketiga dan keempat dari dirinya sendiri. Adakah ketetapan hati seperti itu ada di dalam hati kita, tatkala kita berjalan dalam pertandingan iman yang diwajibkan untuk kita lalui bersama dengan seisi rumah tangga kita.

Alangkah bangganya atau malunya generasi pendahulu kita, tatkala kita dilihat tekun atau tidak tekun di dalam pertandingan iman sebagaimana mereka sudah menyelesaikannya. Kita harus menggarisbawahi bahwa pertandingan itu diwajibkan untuk kita. Tuntutan Allah bagi kita ialah tekun berlomba di track yang sudah ditentukan bagi kita. Kata penulis surat Ibrani dalam 11:40 tanpa kita yang juga menang dalam pertandingan iman itu, mereka tidak akan sampai pada kesempurnaan.

Oleh karena itu, kita yang masih hidup sekarang seharusnya mengutamakan iman di dalam kehidupan sehari hari, sebab punya dampak bagi kehidupan kita sekarang dan nanti. Tetapi juga punya dampak bagi orang yang sudah mendahului kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...