20/06/17

Takluk


Rabu 21 Juni 2017

Takluk

segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.
Ibrani 2:8      

Penulis surat Ibrani menulis suratnya ini kepada Jemaat yang berasal dari Yahudi. Mereka mengalami penderitaan oleh karena iman mereka kepada Tuhan Yesus. Rasanya bagi orang Yahudi Kristen ini, Yesus mengalami kekalahan dari kaum Yahudi yang memusuhi Dia. Penulis surat Ibrani menggambarkan di dalam suratnya ini, bahwa Yesus yang kita sembah sebagai Tuhan dan Juruselamat itu, Dia lebih besar dari pada segala sesuatu yang disebut di dalam Perjanjian Lama. Yesus lebih besar dari para malaikat, Yesus lebih besar dari Musa, lebih besar dari Harun sang Imam Besar itu, Imamat Yesus pun lebih tinggi dari imamat Harun dan keturunannya. Yesus pun lebih besar dari Yosua yang memimpin Israel masuk ke Tanah Perjanjian.

Dalam nas kita, penulis surat Ibrani menggambarkan bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah kaki Yesus. Tidak ada satu pun yang dikecualikan dari segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, di dunia dahulu sekarang dan nanti. Oleh karena itu, penulis surat Ibrani menghimbau agar orang Yahudi Kristen itu, tidak meninggalkan iman mereka kepada Kristus Yesus, sebab jika hal itu terjadi, maka mereka telah menyalibkan Yesus untuk kedua kalinya.

Memang untuk sementara waktu, kita belum melihat segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah kaki Yesus Kristus. Hal itu terjadi supaya Yesus dapat membawa orang berdosa itu ke hadirat Allah melalui darah-Nya yang kudus. Sekali pun kita belum melihat Yesus menempatkan segala sesuatu di bawah telapak kaki-Nya, tetapi hal itu akan terjadi di akhir zaman. Sebab segala sesuatu yang difirmankan Allah akan digenapi. Tak satu pun janji Allah yang tidak digenapi, dari dulu hingga sekarang ini.

Sejarah Gereja membuktikan hal itu. Dahulu perbudakan merajalela di seluruh dunia. Banyak orang pergi ke daerah daerah terpencil dan menculik orang untuk dijadikan budak di perkebunan perkebunan negara maju di zaman purba. Kekristenanlah yang mendesak penghapusan perbudakan di seluruh dunia. Kristus memerintah melalui para hamba hamba Tuhan, yang bekerja di parlemen dan para presiden, seperti Presiden Abraham Lincon yang menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat.

Orang Kristen pun membebaskan orang dari kebodohan melalui pengajaran, membebaskan orang dari penyakit melalui rumah sakit rumah sakit yang didirikan para missionaris. Kristus juga memenangkan hati yang keras dan kasar dari seorang suami. Kami melayani seorang ibu yang berdoa agar suaminya meninggal saja. Ia sangat kasar dan suka mukul. Ia seorang karateka. Ia sudah membuat dua kali kaki isterinya memar karena ditendang. Kami melayani ibu itu dan mengajar dia memberkati sang suami.

Setelah satu tahun berdoa dan berpuasa, pada satu pagi sang bapa itu bangun di hari Minggu lebih pagi. Ia bilang bahwa ia ingin pergi ke Gereja bersama isterinya. Hal itu membuat isteri surprise, sebab ia tidak pernah mau ke Gereja. Di Gereja itu ia mengalami pertobatan dan mengaku dosanya kepada isterinya setelah mereka pulang. Dalam satu persekutuan, si ibu itu bersaksi bahwa suaminya sekarang adalah suami yang paling baik di seluruh dunia. Ia sudah lupa akan kakinya yang memar karena tendangan suaminya itu. Suami tersebut takluk kepada Tuhan Yesus Kristus karena doa doa isterinya.

Sudahkah Kristus memerintah di dalam kehidupan saudara dan saya. Sudahkah kita menaklukkan seluruh keinginan kita kepada Tuhan yang adalah penguasa kehidupan ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...