Perintah
Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,
I Yohanes 5:3
Bagi orang yang jatuh cinta, apa pun yang dimintakan sang kekasih, sangat gampang dikabulkan orang yang jatuh cinta. Cinta kasih dapat memampukan orang melakukan hal hal yang besar. Seorang ibu yang baru pertama melahirkan diperhadapkan pada satu pilihan yang sangat berat. Dokter menyarankan agar bayi di dalam kandungan digugurkan. Alasan dokter ialah: keberadaan ibu itu membahayakan nyawa sang ibu. Ibu tahu bahwa suaminya anak tunggal dan dalam keadaan yang tidak mungkin lagi dapat melaksanakan tugas sebagai suami, karena mengalami kecelakaan. Sang ibu menolak bayi itu digugurkan. Ia mau mengurbankan dirinya, agar suaminya punya keturunan. Itu dibuatnya karena kasihnya kepada sang suami.
Nas kita mengatakan bahwa perintah perintah Allah tidak berat. Mengapa perintah itu tidak berat? Perintah itu tidak berat oleh karena ada cinta kasih di dalam lubuk hati kita kepada Allah. Firman Allah mengatakan bahwa di dalam lubuk hati kita yang paling dalam, kasih Allah telah dicurahkan oleh Roh Kudus. Cf Rom 5:5. Dengan kasih itu kita akan didorong untuk melakukan kehendak Allah.
Mengapa perintah Allah begitu berat di dilakukan sebahagian orang? Alasan yang paling mendasar ialah: ketidakadaan kasih di dalam hati orang tersebut kepada Allah. Jika kita telah melihat betapa besar kasih Allah kepada kita, sungguh tidak masuk akal, kita tidak melakukan apa yang diminta Allah untuk kita lakukan. Sudahkah saudara dan saya melihat betapa besarnya kasih Allah kepada kita, sehingga kita disebut sebagai anak Allah? Jika kita adalah anak Allah, itu berarti kita dibuat Allah menjadi serupa dengan Yesus Kristus. Jika kita serupa dengan Yesus Kristus, atas ketetapan Allah, bukankah kita disebut sebagai bagian dari orang-orang kudus. Jika Allah sebegitu mengasihi kita, bagaimana mungkin kasih sebesar itu, tidak diberi respon yang besar pula?
Ada seorang pendeta yang ditahan di negeri komunis, karena ia memberitakan Injil kepada anggota jemaatnya. Ia ditahan selama 14 tahun di penjara dan tidak pernah berjemur di panas matahari. Di penjara itu mereka dibagi ke dalam sel grup kerja paksa. Salah seorang bersalah, maka semua anggota grup mendapatkan hukuman. Salah seorang anggota grup sakit, tetapi dipaksa untuk bekerja, lalu ia membuat kesalahan. Semua anggota dihukum pukulan sebanyak 40 kali. Sipendeta mendapat bagian. Giliran orang sakit dipukul. Baru 20 pukulan ia sudah pingsan. Tetapi algojo tidak peduli. Pendeta itu berkata kepada aljogo: sisanya taruh di pundak saya.
Setelah menerima tambahan pukulan si sakit dibawa ke sel dan diselimuti dengan selimut pendeta, ransumnya dipecah dua dan ditambahkan pada si sakit. Pendek ceritera si sakit sembuh. Ia berterima kasih pada pendeta. Pendeta berkata: berterima kasihlah pada Tuhan Yesus, sebab Ia yang melakukannya melalui saya. Apakah Yesus itu seperti pak pendeta, kata si sakit. Pendeta itu berkata: ya seperti saya. Jika Yesus itu seperti bapak, maka saya akan percaya pada dia. Ia pun dibaptis di penjara.
Pendeta itu ringan membantu si sakit karena ia mengasihi orang tersebut dengan kasih Tuhan Yesus. Melakukan perbuatan itu tidak berat bagi dia karena kasih Tuhan. Apakah menurut saudara perintah Tuhan itu berat? Apakah kasih Allah dicurahkan di dalam hati saudara dan saya? Jika ya, perintahnya tidak berat.