28/03/17



Bagian

"TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya.
Ratapan 3:24

Semua orang Israel yang keluar dari Mesir dan masuk ke tanah Kanaan di bawah pimpinan Yosua, mendapat bagian sebagai warisan pusaka, yakni sebidang tanah Kanaan. Tanah itu adalah milik bangsa Kanaan pada mulanya, tetapi Allah membagikan tanah itu kepada Israel, setelah memenangkan pertempuran. Kita tahu bangsa Israel terdiri dari dua belas suku. Satu suku dari antara mereka tidak mendapat bagian berupa tanah. Suku itu ialah suku Lewi. Bagian mereka adalah perpuluhan bangsa Israel. Mereka dikuduskan untuk membantu para imam untuk melaksanakan ibadah di Bait Allah.

Sebagian kecil dari suku Lewi dikuduskan lagi dan dipisahkan dari antara orang Israel, mempersembahkan kurban bagi Allah. Mereka ini tidak memiliki tanah,  juga tidak boleh melakukan pekerjaan seperti orang Israel pada umumnya. Bagian mereka ialah: Tuhan sendiri. Apa yang dipersembahkan orang Israel bagi Tuhan, semuanya itu diserahkan kepada para imam, sebagai milik pusaka mereka. Orang Lewi mewarisi Tuhan sebagai bagian mereka, sebagai milik pusaka.

Nabi Yeremia adalah keturunan imam. Pada waktu Yerusalem diruntuhkan, dan orang Israel kehilangan milik pusaka mereka dalam bentuk tanah, Yeremia yang menyanyikan ratapan ini, tahu persis, ia tidak pernah kehilangan apa yang menjadi milik pusakanya, sebab milik pusaka itu adalah Tuhan sendiri. Hal inilah yang menghiburkan hatinya, tatkala ia berhadapan dengan kehancuran bangsa Israel disebabkan kerajaan Babel.

Jika Yeremia sebagai imam dapat mengatakan bahwa Tuhan adalah bagiannya, maka kita pun dapat mengatakan hal yang sama. Tuhan adalah bagian kita. Sebab karya Yesus telah membuat kita menjadi imamat yang rajani. “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” I Pet 2:9.

Karena kita adalah seorang imam, maka kita adalah orang yang dikuduskan Allah untuk dapat mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan untuk kepentingan umat manusia. Kita pun diperkenankan mendekat kepada Dia Yang Mahakudus. Karena Tuhan adalah bagian kita, maka tidak ada yang dapat memisahkan kita dari Allah yang adalah bagian kita di dalam kehidupan ini. Tidak juga pergumulan hidup, seperti yang dialami Yeremia dengan kehancuran kota Yerusalem. Ia tetap memiliki milik pusaka, karena Tuhan tidak dapat dikalahkan oleh siapa pun juga. Penderitaan dan kesusahan, serta penyakit, entahkah itu pemerintah yang jahat, sekarang dan yang akan datang, tidak akan dapat membatalkan Tuhan sebagai bagian dari orang percaya.

Sebuah pertanyaan yang perlu diajukan kepada kita ialah: apakah yang menjadi  bagian saudara di dalam hidup ini? Hartakah, jabatankah, nama baikkah, atau Tuhan sendiri yang menjadi bagiannya. Berbahagialah mereka yang memiliki Tuhan sebagai bagiannya. Bagian itu tidak dapat hilang oleh karena apa pun juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...