Bagian
"TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh
sebab itu aku berharap kepada-Nya.
Ratapan
3:24
Semua orang Israel yang keluar dari Mesir dan masuk ke
tanah Kanaan di bawah pimpinan Yosua, mendapat bagian sebagai warisan pusaka,
yakni sebidang tanah Kanaan. Tanah itu adalah milik bangsa Kanaan pada mulanya,
tetapi Allah membagikan tanah itu kepada Israel, setelah memenangkan
pertempuran. Kita tahu bangsa Israel terdiri dari dua belas suku. Satu suku
dari antara mereka tidak mendapat bagian berupa tanah. Suku itu ialah suku
Lewi. Bagian mereka adalah perpuluhan bangsa Israel. Mereka dikuduskan untuk
membantu para imam untuk melaksanakan ibadah di Bait Allah.
Sebagian kecil dari suku Lewi dikuduskan lagi dan
dipisahkan dari antara orang Israel, mempersembahkan kurban bagi Allah. Mereka
ini tidak memiliki tanah, juga tidak
boleh melakukan pekerjaan seperti orang Israel pada umumnya. Bagian mereka
ialah: Tuhan sendiri. Apa yang dipersembahkan orang Israel bagi Tuhan, semuanya
itu diserahkan kepada para imam, sebagai milik pusaka mereka. Orang Lewi
mewarisi Tuhan sebagai bagian mereka, sebagai milik pusaka.
Nabi Yeremia adalah keturunan imam. Pada waktu
Yerusalem diruntuhkan, dan orang Israel kehilangan milik pusaka mereka dalam
bentuk tanah, Yeremia yang menyanyikan ratapan ini, tahu persis, ia tidak
pernah kehilangan apa yang menjadi milik pusakanya, sebab milik pusaka itu
adalah Tuhan sendiri. Hal inilah yang menghiburkan hatinya, tatkala ia berhadapan
dengan kehancuran bangsa Israel disebabkan kerajaan Babel.
Jika Yeremia sebagai imam dapat mengatakan bahwa Tuhan
adalah bagiannya, maka kita pun dapat mengatakan hal yang sama. Tuhan adalah
bagian kita. Sebab karya Yesus telah membuat kita menjadi imamat yang rajani. “Tetapi kamulah
bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan
Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari
Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang
ajaib.” I Pet 2:9.
Karena kita
adalah seorang imam, maka kita adalah orang yang dikuduskan Allah untuk dapat
mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan untuk kepentingan umat manusia. Kita pun
diperkenankan mendekat kepada Dia Yang Mahakudus. Karena Tuhan adalah bagian
kita, maka tidak ada yang dapat memisahkan kita dari Allah yang adalah bagian
kita di dalam kehidupan ini. Tidak juga pergumulan hidup, seperti yang dialami
Yeremia dengan kehancuran kota Yerusalem. Ia tetap memiliki milik pusaka,
karena Tuhan tidak dapat dikalahkan oleh siapa pun juga. Penderitaan dan
kesusahan, serta penyakit, entahkah itu pemerintah yang jahat, sekarang dan
yang akan datang, tidak akan dapat membatalkan Tuhan sebagai bagian dari orang
percaya.
Sebuah
pertanyaan yang perlu diajukan kepada kita ialah: apakah yang menjadi bagian saudara di dalam hidup ini? Hartakah,
jabatankah, nama baikkah, atau Tuhan sendiri yang menjadi bagiannya.
Berbahagialah mereka yang memiliki Tuhan sebagai bagiannya. Bagian itu tidak
dapat hilang oleh karena apa pun juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar