24/03/17




Par Excelent

yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.
Efesus 1:20 – 21

Nas kita adalah salah satu bagian dari doa Paulus untuk Jemaat yang sudah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Dalam doanya itu, Paulus memohon kepada Allah, agar orang percaya dibukakan mata hatinya untuk melihat dan memahami karya Allah di dalam Yesus Kristus. Karya itu sesuatu yang sangat amat luar biasa, jauh melebihi segala sesuatu yang dapat dipikirkan oleh manusia.

Karya Allah itu dikerjakan-Nya di dalam Yesus Kristus, tatkala Ia dibangkitkan dari antara orang mati. Kebangkitan dari antara orang mati saja, adalah sesuatu yang melampaui segala akal dan pikiran manusia. Tidak ada pengalaman manusia yang dapat dijadikan dasar dari teori akan kebangkitan dari antara orang mati. Itu adalah sesuatu yang jauh di atas akal dan pikiran manusia. Pada hal karya Allah itu tidak hanya membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Ia bahkan mendudukkan-Nya di sebelah kanan-Nya di surga. Sebelah kanan bermakna tempat paling terhormat. Yesus yang bangkit diddudukkan di tempat yang paling terhormat di surga.

Tempat terhormat itu jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang. Hal yang terakhir ini semakin tidak masuk akal manusia. Jika Alkitab berbicara tentang nama, itu berarti  berbicara tentang karya, atau karakter. Tidak ada nama atau karya manusia yang lebih  besar dan tidak ada karakter manusia yang dapat disejajarkan dengan karya dan karakter Tuhan Yesus. Oleh karena itu, nama Yesus saja yang dapat menjadi tumpuan pengharapan dari setiap insan yang ada di muka bumi ini.

Oleh karena nama Yesus satu satunya nama manusia yang tiada taranya di alam semesta ini, maka nama itulah yang menjadi tolok ukur di mata Allah untuk mengukur keberadaan dari setiap insan di dunia ini. Sebab  hanya nama itu yang dapat memenuhi standard Allah yang par excelent. Nama itu yang akan diukurkan kepada setiap orang di hari penghakiman kelak.

Syukur kepada Allah, karena iman kepada Yesus Kristus, kita ditentukan menjadi serupa dengan Kristus Yesus. Ini adalah ketetapan Allah dari sejak semula. Jadi tatkala penghakiman itu datang, lalu kita diukurkan dengan Kristus Yesus, karena kita sudah serupa dengan Kristus Yesus, maka keputusan yang akan kita terima ialah: pembenaran.

Satu hal yang harus kita ingat dengan baik dan tetap berada dalam pandangan tersebut ialah: ketehuilah lebih dahulu posisimu di dalam Kristus Yesus. Jika hal itu sudah dapat dipahami dengan benar, maka datanglah sisi yang lain: bertindaklah sesuai dengan posisi saudara. Jika kita pejabat tinggi  negara, maka tidaklah wajar jika kita  melakukan hal hal yang tidak setara dengan posisi kita. Tidak layak seorang pejabat tinggi negara ngopi di pinggir jalan. Sama seperti itu juga, tidak pantas seorang kudus melakukan hal hal yang tidak kudus.

Posisi kita adalah sesuatu yang sangat tinggi sama seperti posisi Kristus, maka hiduplah sama seperti Kristus. Itulah kekristenan yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...