Par
Excelent
yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan
membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah
kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan
kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di
dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.
Efesus
1:20 – 21
Nas kita adalah salah satu bagian dari doa Paulus
untuk Jemaat yang sudah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya. Dalam doanya itu, Paulus memohon kepada Allah, agar orang
percaya dibukakan mata hatinya untuk melihat dan memahami karya Allah di dalam
Yesus Kristus. Karya itu sesuatu yang sangat amat luar biasa, jauh melebihi
segala sesuatu yang dapat dipikirkan oleh manusia.
Karya Allah itu dikerjakan-Nya di dalam Yesus Kristus,
tatkala Ia dibangkitkan dari antara orang mati. Kebangkitan dari antara orang
mati saja, adalah sesuatu yang melampaui segala akal dan pikiran manusia. Tidak
ada pengalaman manusia yang dapat dijadikan dasar dari teori akan kebangkitan
dari antara orang mati. Itu adalah sesuatu yang jauh di atas akal dan pikiran
manusia. Pada hal karya Allah itu tidak hanya membangkitkan Yesus dari antara
orang mati. Ia bahkan mendudukkan-Nya di sebelah kanan-Nya di surga. Sebelah
kanan bermakna tempat paling terhormat. Yesus yang bangkit diddudukkan di
tempat yang paling terhormat di surga.
Tempat terhormat itu jauh lebih tinggi dari segala
pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap tiap nama yang
dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan
datang. Hal yang terakhir ini semakin tidak masuk akal manusia. Jika Alkitab
berbicara tentang nama, itu berarti
berbicara tentang karya, atau karakter. Tidak ada nama atau karya
manusia yang lebih besar dan tidak ada
karakter manusia yang dapat disejajarkan dengan karya dan karakter Tuhan Yesus.
Oleh karena itu, nama Yesus saja yang dapat menjadi tumpuan pengharapan dari
setiap insan yang ada di muka bumi ini.
Oleh karena nama Yesus satu satunya nama manusia yang
tiada taranya di alam semesta ini, maka nama itulah yang menjadi tolok ukur di
mata Allah untuk mengukur keberadaan dari setiap insan di dunia ini. Sebab hanya nama itu yang dapat memenuhi standard
Allah yang par excelent. Nama itu yang akan diukurkan kepada setiap orang di
hari penghakiman kelak.
Syukur kepada Allah, karena iman kepada Yesus Kristus,
kita ditentukan menjadi serupa dengan Kristus Yesus. Ini adalah ketetapan Allah
dari sejak semula. Jadi tatkala penghakiman itu datang, lalu kita diukurkan
dengan Kristus Yesus, karena kita sudah serupa dengan Kristus Yesus, maka
keputusan yang akan kita terima ialah: pembenaran.
Satu hal yang harus kita ingat dengan baik dan tetap
berada dalam pandangan tersebut ialah: ketehuilah lebih dahulu posisimu di
dalam Kristus Yesus. Jika hal itu sudah dapat dipahami dengan benar, maka
datanglah sisi yang lain: bertindaklah sesuai dengan posisi saudara. Jika kita
pejabat tinggi negara, maka tidaklah
wajar jika kita melakukan hal hal yang
tidak setara dengan posisi kita. Tidak layak seorang pejabat tinggi negara
ngopi di pinggir jalan. Sama seperti itu juga, tidak pantas seorang kudus
melakukan hal hal yang tidak kudus.
Posisi kita adalah sesuatu yang sangat tinggi sama
seperti posisi Kristus, maka hiduplah sama seperti Kristus. Itulah kekristenan
yang sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar