Maklumat
Betapa besarnya tanda-tanda-Nya dan betapa hebatnya
mujizat-mujizat-Nya! Kerajaan-Nya adalah kerajaan yang kekal dan
pemerintahan-Nya turun-temurun!
Daniel 4:3
Raja Nebukadnezar pada zamannya adalah seorang raja di
raja dan tuan dari segala tuan. Ia meninggikan dirinya sebagai orang yang
paling mulia di dunia ini. Namun pada gilirannya ia direndahkan dan bertindak
seperti binatang. Ia berjalan dengan kedua kaki serta kedua tangannya, sama
seperti yang dilakukan oleh para binatang. Untuk dia yang meninggikan diri di atas segala yang ada,
Allah Yang Mahatinggi pun menghukum dia dan kehilangan segala kemuliaan yang
ada padanya.
Tuhan Allah memaklumkan bahwa akan tiba saatnya bagi
Nebukdnezar akan direndahkan. Bermula di satu malam, ia melihat keindahan kota
Babel yang sudah dibangunnya. Pada waktu itu kata ahli sejarah, ada taman
gantung di Babel yang dirancang atas perintah Raja Nebukadnezar. Taman Gantung
di Babel itu kata orang termasuk dari salah satu keajaiban dunia. Nebukadnezar
berkata: “Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan
untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan.” Belum habis
raja mengungkapkan perkataan itu, terdegar maklumat dari surga bahwa kerajaan
itu telah beralih dari dirinya. Ia menjadi gila.
Nebukadnezar mau meninggikan dirinya sendiri setara
dengan Allah. Oleh karena itu ia direndahkan menjadi setara dengan hewan. Ini
satu pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Sekarang ini ada banyak orang
yang meninggikan diri dengan apa yang ada pada dirinya sendiri. Orang berkata
di dalam hatinya: “Oleh karena akulah maka semua ini ada, semua itu aku
kerjakan untuk diriku sendiri dan demi memuliakan diri sendiri.” Ada juga orang
mengatakan: “Jikalau bukan aku, maka engkau tidak akan mendapatkan kedudukan
sekarang ini. Akulah yang membuat engkau sukses di dalam hidupmu.”
Ada banyak orang yang bertindak sama seperti
Nebukadnezar. Sama seperti yang dialami Nebukadnezar, orang itu pun akan
direndahkan di hadapan Allah. Mereka disetarakan dengan binatang. Sementara
binatang diciptakan untuk dibantai menjadi makanan bagi orang. Kebinasaan
adalah bagian dari mereka yang meninggikan diri di hadapan Allah.
Nebukadnezar tidak sadar bahwa kerajaannya yang begitu
besar, adalah pemberian Allah kepadanya. Namun ia tidak meninggikan Allah, lalu
datanglah orang kudus yang menggulingkan batu ke atas kerajaannya, sehingga kerajaannya
terpecah. Orang kudus itulah yang akan menggantikan Raja Nebukadnezar sebagai
raja di raja yang akan memerintah untuk selama-lamanya. Orang kudus itu adalah
Mesias Israel yang kita kenal di dalam diri Yesus Kristus. Yesus menyebut
dirinya Anak Manusia. Kepadanya orang akan tunduk dan mengaku Dia sebagai Tuhan
dan Raja.
Sebuah pertanyaan perlu diajukan kepada diri kita
sendiri: adakah kita mengaku bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah
pemberian Allah, atau kita merasa semua itu murni adalah karena usaha kita.
Jika tidak ada pengakuan bahwa semuanya itu adalah kasih karunia Allah, maka
pengalaman Nebukadnezar pun akan dikenakan kepada kita pada waktunya. Itu
sesuatu yang pasti, karena firman Allah mengatakannya demikian. Tatkala
Nebukadnezar berpaling kepada Allah, maka kerajaan itu pun dikembalikan
padanya. Hal yang sama pun akan kita dapatkan juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar