27/04/17

Setia




Setia

Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.
Daniel 3:28

Kisah Sadrakh Mesakh dan Abednego yang dibakar hidup hidup dalam perapian yang membara, adalah sesuatu yang familiair bagi kita. Mereka dibakar hidup hidup oleh karena menolak menyembah patung yang telah didirikan Raja Nebukadnezar. Mereka mengatakan dengan gagah berani, jika Allah kami sanggup melepaskan api itu, maka Ia akan menyelamatkan kami; tetapi sekali pun tidak, kami tetap tidak akan menyembah patung tersebut.

Kisah itu berakhir dengan kemuliaan bagi Allah Sadrakh Mesakh dan Abednego. Ternyata mereka hidup dan tidak terbakar oleh api tersebut. Oleh karena itu, Nebukadnezar sebagai raja di raja pada zaman itu, mengakui dan mengakui keberadaan Allah Sadrakh Mesakh dan Abednego. Ada sebuah pelajaran berharga bagi kita dari nas pada pagi hari ini. Ada orang yang menentang dekrit dari penguasa dan dihukum mati, tetapi pada akhirnya dipuji dan diagungkan oleh penguasa oleh karena penolakan mereka untuk tunduk kepada dekrit penguasa tersebut. Bukankah hal ini sesuatu yang sangat menarik?

Sejajar dengan pengalaman ketiga pemuda Yahudi yang saleh ini, Petrus Yakobus dan Yohanes pun pernah diperhadapkan kepada petinggi agama Yahudi. Mereka dilarang menyebarkan nama Tuhan Yesus kepada masyarakat. Namun Petrus mengatakan: “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab kami tidak mungkin  bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kamai dengar.” Mereka menolak perintah penguasa demi ketaatan kepada Allah yang mereka puja dan mereka sembah.

Hal lain yang perlu kita garis bawahi dari nas kita ialah: Allah disangkutpautkan dengan nama dari ketiga pemuda Yahudi yang saleh ini. Allah Israel dikenal Raja Nebukadnezar sebagai Allahnya Sadrakh Mesakh dan Abednego. Nama dari ketiga orang itu dilekatkan kepada Allah. Nebukadnezar mengenal Allah Israel melalui ketaatan ketiga pemuda ini dalam kehidupan sehari hari mereka. Hal yang sama pun seharusnya terjadi dengan diri kita. Yesus mengatakan hal tersebut di dalam Injil Yohanes. Yesus mengatakan: “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." Yoh 13:34-35.

Sebuah pertanyaan diajukan pada diri kita masing masing: adakah orang yang mengenal Yesus oleh karena ketaatan saudara terhadap firman Allah? Adakah orang berkata: kenalilah Allahnya si Anu. Tidakkah luar biasa nama saudara dan saya disandingkan dengan Allah. Ia dikenal orang lain karena iman kita kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...