24/04/17

Pintu




Pintu

Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
Yohanes 10:9

Dunia penggembalaan ternak menjadi latar belakang dari pengajaran Tuhan Yesus ini. Para domba gembalaan itu pada satu hari akan dikumpukan dalam satu kandang. Untuk masuk ke dalam kandang itu, domba harus masuk melalui pintu. Barang siapa yang masuk ke dalam kandang, maka tentulah ia adalah seorang pencuri. Gembala tentulah tidak akan membukakan pintu bagi para pencuri, itulah sebabnya ia masuk ke dalam kandang tanpa lewat pintu.

Gambaran relasi Israel dengan Allahnya yang digambarkan dengan relasi gembala dan domba, sudah sangat familiair bagi mereka. Mazmur 23 bagi familiari bagi mereka, juga bagi kita. Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai gembala yang baik dan orang yang percaya kepada-Nya adalah domba domba-Nya. Jika kita sadar bahwa kita adalah domba dari  Tuhan Yesus, maka tentulah kita sadar bahwa kandang bagi kita pun Tuhan Yesus yang mengadakannya bagi kita. Pintu masuk ke dalam kandang itu adalah Yesus Kristus sendiri.

Dalam iman, kita dapat memandang kandang itu adalah tempat kita mendapatkan pengajaran dan menikmati persekutuan. Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa kandang itu adalah Gereja dimana kita diakui sebagai anggota keluarga Allah. Jalan masuk ke dalam Gereja itu adalah Yesus Kristus sendiri. Sementara di satu sisi, kita merasa bahwa kita dapat masuk dan keluar dari persekutuan Gereja sekehendak hati kita. Ini adalah satu  pandangan yang tidak benar. Sebab dimana kita akan men dapatkan pertumbuhan iman, Tuhan yang menentukannya, jika kita sadar bahwa kita ini adalah domba gembalaan Kristus. Kita bukanlah gembala dari diri kita sendiri.

Ada satu pengakuan kaum katolik terhadap Gereja Katolik, mereka mengatakan: Gereja Katolik bunda yang mengandung kita. Sebelum pribadi itu lahir ke dunia ini, ia sudah menjadi warga dari Gereja Katolik. Jadi terlintas di dalam hati, sebenarnya warga dari Gereja tetentu pun dapat mengatakan hal yang sama. Argumennya ialah: pada waktu seorang wanita hamil berdiri di dalam satu kebaktian mengucapkan pengakuan iman rasuli; ia dalam keadaan hamil, maka jabang bayi yang ada di dalam kandungan itu pun sudah mengaku iman percaya, di dalam ibundanya.

Pemahaman Alkitab yang mengajarkan: bapa hidup di dalam anak, anak hidup di dalam bapa adalah dasar argumen kita untuk mengatakan bahwa jabang bayi itu sudah menjadi warga Gereja dari orangtuanya. Cf Ibr 7:9-10. Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa Tuhanlah yang menentukan kandang bagi kita selama kita hidup di dunia ini, jika kita benar benar adalah domba gembalaan Tuhan Yesus. Dengan segenap hati saya dapat berkata: bahwa Tuhanlah yang menetapkan saya menjadi warga dari Gereja HKBP.

Ada orang mengatakan saya pindah ke Gereja lain, karena saya tidak mendapatkan apa pun di Gereja asal. Sudut pandang yang berbeda membuat saudara kita itu tidak dapat apa apa di Gereja awal. Jika ia adalah domba dari tu han Yesus masa sang gembala tidak memberi dia makan. Bukankah Tuhan Yesus adalah gembala yang baik/ mengapa ia tidak dapat apa apa, karena mereka bukan domba dari sang gembala. Atau gembala yang ada di kandang itu tidak memberi rumput yang hijau bagi domba domba tersebut. Namun hal itu tidak membenarkan kita untuk pindah kandang. Pintu untuk masuk kandang itu adalah Tuhan Yesus, dan jika ia  masuk karena Tuhan Yesus maka ia akan selamat. Itulah firman Tuhan Yesus bagi kita pada pagi hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...