02/04/17

Permohonan





Permohonan

Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya
Lukas 11:3

Doa Bapa kami adalah sesuatu yang familiar bagi kita sekalian. Nas kita adalah bagian dari Doa Bapa kami. Ada baiknya kita menyoroti sejenak doa tersebut. Yesus mengajar kita untuk menyapa Allah itu Bapa. Apa makna dari kata Bapa di sana. Di zaman purba sebuatan bapa tidak hanya disebut kepada orangtua secara jasmani. Kepala suku pun disebut dengan sebutan bapa. Orang Arab menyebutnya dengan Abu, Yahudi menyebutnya dengan Abi. Seorang bapa dilihat sebagai sumber kehidupan – resources – karena ia maka kita ada. Bukan hanya itu, ia juga adalah juga sebagai pelindung – protektor. Ia juga adalah provider, penyedia dari segala kebutuhan hidup kita. Itulah Allah Bapa yang kita kenal di dalam Kristus Yesus Tuhan kita.

Sebuah pertanyaan perlu diajukan kepada kita masing-masing: kenalkah kita Allah Bapa itu sebagai resources, provider dan protektor bagi kita secara pribadi. Jika ada seperti yang digambarkan di atas untuk diri kita sendiri, bukankah hidup kita ini berada dalam keadaan yang sangat aman? Paulus dengan bangga hari berkata: siapakah yang melawan kita? Kita adalah lebih dari pemenang karena Yesus Kristus Tuhan kita.

Karena Allah Bapa itu adalah resources, provider dan protektor bagi kita, maka hanya kepadanya kita bersandar dalam hidup ini. Yesus pun mengajar kita untuk memohonkan kebutuhan sehari hari, hanya cukup pada hari ini saja. Sebab sumber daya kita sangat amat melimpah, tersedia bagi kita dan pelindung kita dalam segala aspek kehidupan, adalah Allah semesta alam, yang menciptakan langit dan bumi. Yesus mengajarkan kita untuk hidup sama seperti Allah. Allah hanya hidup pada hari ini. Bagi Dia tidak ada kemarin atau besok, sebab Ia berada di dalam kekekalan. Sebagai anak-Nya yang kekasih, kita pun diajar untuk hidup sama seperti Dia yang hidup pada hari ini. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan kepada kita untuk meminta kebutuhan hari ini. Yesus mengajarkan kepada kita, kesusahan sehari cukuplah untuk sehari, kesusahan besok untuk besok.

Sisi lain yang kita soroti di dalam doa Bapa Kami ini ialah: permohonan yang kita ajukan kepada Allah, juga sapaan kepada Allah, senantiasa dalam wujud jamak. Ia adalah Bapa kami, tidak hanya Bapa saya. Makanan yang kita pohonkan pun diperuntukkan untuk kami, bukan untuk keluarga inti semata-mata. Kita adalah satu keluarga di mata Allah. Oleh karena itu apa yang kita cari dan pohonkan tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk kami.

Dituturkan di Jerman ada perkumpulan wanita yang menabung ke celengan, tatkala mereka makan dan berdoa: berilah kami makanan kami yang secukupnya. Sebagai bukti bahwa mereka berdoa agar bukan hanya makanan untuk mereka sendiri, itulah makna dari celengan tersebut. Setelah tiga bulan diserahkan kepada Gereja untuk dikirimkan ke negeri yang  miskin. Salah satunya ialah daerah Samosir di Kabupaten Samosir di Sumatera Utara.

Sebuah pertanyaan lagi diajukan kepada kita: apakah kita saja yang datang kepada Allah di dalam doa, atau kita datang dengan rombongan? Apa yang kita cari itu hanya untuk kitakah atau juga untuk orang lain? Adakah bagian dari orang lain di dalam harta yang ada di dalam hidup ini?

Hotman Siahaan

hotman.siahaan@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...