Permohonan
Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang
secukupnya
Lukas
11:3
Doa Bapa kami adalah sesuatu yang familiar bagi kita
sekalian. Nas kita adalah bagian dari Doa Bapa kami. Ada baiknya kita menyoroti
sejenak doa tersebut. Yesus mengajar kita untuk menyapa Allah itu Bapa. Apa makna
dari kata Bapa di sana. Di zaman purba sebuatan bapa tidak hanya disebut kepada
orangtua secara jasmani. Kepala suku pun disebut dengan sebutan bapa. Orang Arab
menyebutnya dengan Abu, Yahudi menyebutnya dengan Abi. Seorang bapa dilihat sebagai
sumber kehidupan – resources – karena
ia maka kita ada. Bukan hanya itu, ia juga adalah juga sebagai pelindung – protektor. Ia juga adalah provider, penyedia dari segala kebutuhan
hidup kita. Itulah Allah Bapa yang kita kenal di dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
Sebuah pertanyaan perlu diajukan kepada kita
masing-masing: kenalkah kita Allah Bapa itu sebagai resources, provider dan protektor bagi kita secara pribadi. Jika ada
seperti yang digambarkan di atas untuk diri kita sendiri, bukankah hidup kita
ini berada dalam keadaan yang sangat aman? Paulus dengan bangga hari berkata:
siapakah yang melawan kita? Kita adalah lebih dari pemenang karena Yesus Kristus
Tuhan kita.
Karena Allah Bapa itu adalah resources, provider dan protektor bagi kita, maka hanya kepadanya
kita bersandar dalam hidup ini. Yesus pun mengajar kita untuk memohonkan
kebutuhan sehari hari, hanya cukup pada hari ini saja. Sebab sumber daya kita
sangat amat melimpah, tersedia bagi kita dan pelindung kita dalam segala aspek
kehidupan, adalah Allah semesta alam, yang menciptakan langit dan bumi. Yesus mengajarkan
kita untuk hidup sama seperti Allah. Allah hanya hidup pada hari ini. Bagi Dia tidak
ada kemarin atau besok, sebab Ia berada di dalam kekekalan. Sebagai anak-Nya yang
kekasih, kita pun diajar untuk hidup sama seperti Dia yang hidup pada hari ini.
Itulah sebabnya Yesus mengajarkan kepada kita untuk meminta kebutuhan hari ini.
Yesus mengajarkan kepada kita, kesusahan sehari cukuplah untuk sehari,
kesusahan besok untuk besok.
Sisi lain yang kita soroti di dalam doa Bapa Kami ini
ialah: permohonan yang kita ajukan kepada Allah, juga sapaan kepada Allah,
senantiasa dalam wujud jamak. Ia adalah Bapa kami, tidak hanya Bapa saya. Makanan
yang kita pohonkan pun diperuntukkan untuk kami, bukan untuk keluarga inti
semata-mata. Kita adalah satu keluarga di mata Allah. Oleh karena itu apa yang kita
cari dan pohonkan tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk kami.
Dituturkan di Jerman ada perkumpulan wanita yang menabung
ke celengan, tatkala mereka makan dan berdoa: berilah kami makanan kami yang secukupnya.
Sebagai bukti bahwa mereka berdoa agar bukan hanya makanan untuk mereka
sendiri, itulah makna dari celengan tersebut. Setelah tiga bulan diserahkan kepada
Gereja untuk dikirimkan ke negeri yang miskin. Salah satunya ialah daerah Samosir di
Kabupaten Samosir di Sumatera Utara.
Sebuah pertanyaan lagi diajukan kepada kita: apakah
kita saja yang datang kepada Allah di dalam doa, atau kita datang dengan
rombongan? Apa yang kita cari itu hanya untuk kitakah atau juga untuk orang
lain? Adakah bagian dari orang lain di dalam harta yang ada di dalam hidup ini?
hotman.siahaan@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar