26/04/17

Kerajaan Surga




Kerajaan Surga

Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya."
Lukas 13:19

Allah memulai penyelamatan umat manusia dengan suatu tindakan yang dapat dikatakan kecil. Ia mulai dengan memanggil seorang dari kegelapan, dan dipindahkan ke dalam terang. Orang itu adalah Abraham. Melalui Abraham, Allah menghadirkan satu bangsa di muka bumi ini, yakni bangsa Israel. Dari Israel pun Allah memulai dengan yang kecil. Ia menghadirkan Anak-Nya Yang Tunggal di dunia ini, dibesarkan di satu kota yang kecil, yakni Nazaret. Yesus pun memilih para murid dari kalangan yang kecil, yakni para nelayan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus dalam perumpamaan-Nya menggambarkan bahwa kerajaan Allah dimulai dari sebuah biji sesawi. Biji sesawi adalah satu benih yang sangat kecil. Jika benih itu di taruh di daun tangan kita, lalu mulut didekatkan ke daun tangan tersebut, serta bernafas secara normal, biji sesawi itu pun akan diterbangkan nafas kita.

Namun satu hal yang pasti ialah: benih itu punya daya hidup yang membuat dia dapat menjadi tumbuhan yang besar. Burung pun dapat bersarang di pohon sesawi yang tumbuh itu. Ini satu  pelajaran bagi kita. Jangan pernah meremehkan diri sendiri sebagai sesuatu yang kecil. Kita memang adalah sesuatu yang kecil. Namun kita punya daya hidup yang didepositkan Allah Bapa untuk menampakkan kerajaan-Nya.

Sebagai kilas balik kita dapat melihat keberadaan dari Gereja mula mula. Para murid itu adalah nelayan bodoh dari Galilea. Bagaimana mereka dapat mengalahkan kekaisaran yang sangat perkasa itu. Simbol dari kekaisaran Romawi adalah Burung elang dimana di kakinya memegang kapak dan anak panah. Sebuah simbol yang mengungkapkan keperkasaan. Di sisi lain kekristenan yang dibawa para rasul adalah salib. Salib pada masa itu berbicara tentang aib. Bagaimana mungkin salib dapat mengalahkan burung elang dengan kapak dan anak panahnya?

Namun kenyataannya kekaisaran Romawi tunduk pada Tuhan Yesus. Salah satu kaisarnya yang namanya Julian pada akhir hidupnya berkata: “Engkau telah mengalahkanku wahai orang Galilea. Maksudnya orang Galilea adalah Tuhan Yesus. Galilea daerah yang miskin dan terbelakang, mengalahkan Roma yang kaya dan jumawa. Itulah produk dari kerajaan Allah di dunia ini. Allah ternyata memilih sesuatu yang kecil dan membuatnya menjadi sesuatu yang besar. Dapatkan saudara banyankan seorang nelayan dari Galilea pada akhirnya memerintah dalam salah satu dari galaksi yang milyardan jumlahnya ini?

Jika kerajaan Allah membuat orang kecil menjadi sesuatu yang besar, maka saudara dan saya pun punya kesempatan untuk menjadi besar di dalam alam semesta yang maha luas ini. Oleh karena itu pastikan saudara dan saya turut ambil bagian di dalam kewargaan dari kerajaan surga. Hal itu dapat kita miliki dengan jalan menyerahkan hidup ini secara total menjadi milik Yesus Kristus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...