12/04/17

Agnus Dei



 

Agnus Dei


Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Yohanes 1:29

 

Agnus Dei adalah bahasa Latin yang artinya adalah Anak Domba Allah. Yohanes sebagai bentara – voor riyder – Kristus, menunjuk kepada Yesus sebagai Anak Domba Allah. Alkitab bahasa Inggris memakai kata mengangkut -  taketh away – bukan menghapus. Kedua terjemahan ini dapat kita terima. Sebab di dalam kitab Imamat pasal 16 ada dua ekor domba yang dipersembahkan sebagai kurban penghapus dosa. Satu disembelih dan darahnya dibawa ke ruang mahakudus. Darah itu menghapus dosa orang Israel. Domba satu lagi dilepas ke padang gurun. Domba itu mengangkut dosa umat manusia. Yesus sebagai Anak Domba Allah mengangkut dan menghapus dosa manusia di dalam diri-Nya sendiri.

Yohanes hadir di dunia ini untuk memperkenalkan Kristus kepada dunia, dalam hal ini, pertama-tama kepada bangsa Israel. Ia datang untuk mempersiapkan jalan bagi Israel, agar berjumpa dengan Mesias yang dijanjikan Allah. Ia berkhotbah agar bangsa Israel  bertobat dari kehidupan yang mereka jalani selama ini. Panggilan Yohanes tidak hanya ditujukan kepada orang berdosa, seperti pemungut cukai dan para pelacur. Panggilan itu berlaku untuk semua orang yang merasa dirinya adalah orang paling beragama, seperti orang Farisi dan para ahli Taurat.

Gereja pun punya tugas yang sama seperti Yohanes Pembaptis. Kita sebagai Gereja harus menunjuk kepada Yesus Kristus yang  mengangkut dan menghapus dosa umat manusia. Sama seperti Yohanes Pembaptis menjalani satu kehidupan yang tidak serupa dengan masyarakat pada umumnya di waktu itu, Gereja pun seharusnya tidak hidup seperti masyarakat pada umumnya di zaman ini. Paulus dengan tegas mengatakan: jangalah serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, supaya kamu mengetahui kehendak Allah dan yang sempurna. Jika kita tidak serupa dengan dunia ini, maka orang akan datang kepada kita, sama seperti orang datang kepada Yohanes Pembaptis, sekali pun ia tinggal di padang gurun.

Jika Gereja adalah bentara Kristus di dunia ini, maka kita sebagai anggota Gereja, juga adalah bentara Kristus. Tugas kita ialah menunjuk Yesus sebagai Anak Domba Allah yang mengangkut dan menghapus dosa dunia. Cara kita menunjuk kepada Kristus tidak senantiasa dalam wujud verbal. Sebab Injil juga diberitakan melalui perbuatan. Saya pernah bejumpa dengan seorang pedang mas, orang Tionghoa yang rindu menjadi Kristen. Ia meminta saya untuk mengajar dia tentang Kristus. Saya bertanya kepadanya alasan sehingga ia mau menjadi Kristen. Ia menjawab: anakku mendoakan saya setiap malam, agar saya menjadi Kristen. Saya juga melihat kehidupan saudara. Karena dua hal itu saya memutuskan untuk menjadi Kristen.

Jika Tuhan dapat memakai anak kecil yang setia berdoa tiap malam, agar bapanya menjadi Kristen, tidakkah kita pun dapat dipakai Allah untuk menunjuk kepada Kristus sebagai Anak Domba Allah? Sebuah pertanyaan perlu diajukan kepada kita sebagaimana disuarakan Buku Ende HKBP: sulingkit rohami, manang na piga naung niarahon mi tu Debata. – selidiki hatimu, sudah berapakah orang yang kau arahkan kepada Allah? Ada banyak orang yang perlu kita arahkan pandangannya bukan kepada dunia ini, tetapi kepada Kristus. Anak-anak kita, saudara kita, orangtua kita dan paman dan bibi serta kerabat lainnya.

Jangan jangan mereka akan protes nanti kepada Tuhan, karena kita tidak mengarahkan mereka kepada Anak Domba Allah – Agnus Dei.  Apa jawaban saudara nanti atas keluhan saudara kita itu di hadapan Allah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...