Golgata
Nas Bacaan: Markus 15:22 – 41
Ada sebuah lagu dalam bahasa Inggris syairnya sebagai berikut: Where you there when they crucify my Lord – dimanakah engkau tatkala mereka menyalibkan Tuhanku. Kita menjawab pertanyaan itu dengan hadir di Golgata pada waktu Yesus disalibkan. Kita hadir di sana secara imajinatif dan merenungkan seluruh peristiwa itu, lalu menarik pelajaran berharga bagi kita.
Setelah mereka menyaliban Yesus, para serdadu Romawi itu memberikan anggur bercampur mur untuk diminumkan kepada Yesus. Namun kita harus garis bawahi ialah: Yesus menolak anggur itu. Tujuan pemberian anggur itu ialah membius Yesus, supaya rasa sakitnya berkurang. Penolakan itu mengindikasikan bahwa Yesus tidak mau penderitaan-Nya untuk keselamatan manusia, tidak diinterfensi orang. Ia mereguk penderitaan itu, hingga tetes yang terakhir.
Keselamatan kita disediakan melalui penderitaan Yesus hingga sampai puncaknya. Keselamatan itu adalah sesuatu yang sangat mahal harganya. Jika kita menghargai penderitaan Tuhan demi keselamtan kita, maka bagi kita, anugerah keselamatan itu adalah sesuatu yang sangat mahal harganya. Bukan sesuatu yang murah.
Di samping itu, para serdadu itu membagi-bagi pakaian Yesus. Hal ini adalah sesuatu yang signifikan dan simbolik. Pakaian di dalam pemahaman Alkitab bermakna kebenaran. Hal itu disuarakan Yesaya dalam Yes 61:10. Dengan pemahaman simbolik ini, kita dapat mengatakan bahwa kebenaran Yesus dibagi-bagikan kepada orang berdosa, karena kematiannya. Kristus benar dan tidak ada dosa di dalam diri-Nya. Surga mengatakan bahwa Bapa berkenan kepada Dia sampai dua kali dicatat Alkitab. Kebenaran-Nya itu sekarang dibagikan bagi saudara dan saya. Allah melihat saudara dan saya sebagai orang benar dan tidak berdosa, sama seperti Kristus Yesus. Sudahkah kebenaran Kristus dibagikan kepada saudara?
Bersama dengan Yesus, disalibkan juga dua orang penjahat. Yesus disejajarkan dengan penjahat, dan dihukum disalibkan. Satu hukuman yang sangat berat. Warga Romawi tidak boleh disalibkan. Hanya para budak dan warga negara jajahan saja yang boleh disalibkan. Yesus ada di antara orang berdosa. Menarik untuk disimak, satu diantara orang yang disalibkan bersama dengan Yesus itu diselamatkan, satu lagi tidak. Ini satu kebenaran yang perlu direnungkan. Yesus ada di antara orang berdosa, tetapi tidak semua orang berdosa itu selamat. Hanya mereka yang berpihak kepada Yesus saja yang diselamatkan. Kepada penjahat yang satu ini, kebenaran Yesus dibagikan, sementara yang lain tidak menerimanya.
Dari salib itu Yesus berseru; Eloi, Eloi, lama sabakhtani! Allahku, allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku. Pada waktu itu Yesus menjadi dosa, karena dosa seluruh umat manusia telah ditransfer kepada-Nya. Pada waktu itu Allah Bapa meninggalkan Dia, sebab Allah tidak dapat mentolerir dosa sekecil apa pun juga. Dosa senantiasa memisahkan Allah dengan manusia. Hanya jika saudara dan saya bersama Yesus, maka Allah dapat mendekat kepada saudara dan saya, karena kita dipenuhi kebenaran dari Kristus Yesus.
Di Golgata itu pun kita melihat kepala pasukan Romawi itu menemukan Kristus sebagai Anak Allah. Kita pun sedang berada di sana secara imajinatif. Apakah saudara melihat apa yang dilihat oleh kepala pasukan Romawi tersebut. Di Golgata itu pun ada para petinggi agama yang mengolok olok Yesus. Manusia mengolok olok orang benar dan yang mati untuk keberdosaan mereka. Hingga sekarang pun hal yang sama. Bahkan orang Kristen pun mengolok olok karya Yesus Kristus dengan ketidakpercayaan mereka atas keselamatan yang tersedia bagi mereka. Tragis bukan!
Namun bukan hanya pengolok olok yang hadir di Gogata itu. Para murid Yesus dari kalangan perempuan pun hadir di sana. Mereka setia mengikut Yesus dari Galilea hingga Golgata. Mereka tidak dapat berbuat apa pun dalam peristiwa itu. Inilah representasi dari orang beriman. Di kalangan orang Israel, perempuan adalah warga yang tidak berarti. Tetapi mereka inilah yang setia mengikut Yesus dari sejak semula. Bagaimana dengan saudara dan saya. Di sisi mana saudara pada waktu Yesus di salibkan di Golgata? Where you there when they crucify my Lord.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar