28/04/17

Permohonan




Permohonan

Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.
Kolose 4:3

Paulus adalah seorang rasul besar. Ia telah diangkat ke surga dan mendengar perkataan yang tidak dapat diucapkan manusia. Tetapi rasul besar ini masih memohon agar ia didoakan Jemaat yang dilayaninya. Ia tahu benar apa makna dari doa. Sementara di satu sisi, berdasarkan pengalaman melayani Tuhan, belum pernah kudengar seorang hamba Tuhan memohon agar ia didoakan anggota Jemaat yang dilayaninya. Ia memang berdoa untuk Jemaat yang dilayaninya. Apakah ia tidak membutuhkan doa dari Jemaat, sebagaimana Paulus memohonakannya dari Jemaat di Kolose.

Sang Reformator Martin Luther pun mengenal manfaat dari doa, sehingga ia pernah mengatakan bahwa doa menghasilkan separuh dari apa yang kita kerjakan. Dituturkan orang, Martin Luther menghabiskan waktu tiga jam berturut turut untuk berdoa. George Muller seorang hamba Tuhan dari Bristol Inggris diberitakan ia meninggal pada waktu ia sedang menaikkan doa. Ia terkenal dengan sebutan man of prayer.

Paulus adalah rasul – duta besar yang berkuasa penuh – dari Allah Bapa surgawi. Ia diutus untuk memberitakan Injil Allah ke dalam dunia ini, tetapi pemberitaan itu pun perlu didoakan. Sebab dunia pada umumnya menolak Injil Allah. Manusia sangat memuja prestasi, sementara Injil mengesampingkan prestasi manusia. Itulah sebabnya Injil ditolak oleh manusia. Untuk  itu, perlu doa dinaikkan agar Allah membukakan pintu bagi  pemberitaan Injil.

Di sisi lain, perlu juga didoakan agar mereka yang memberitakan Injil itu diberikan kemampuan untuk berbicara tentang rahasia Kristus. Dituturkan ada seorang pengkhotbah besar mengadakan sebuah KKR di satu Gereja. Ia pada akhir khotbah mengadakan altar call. Sejumlah orang maju ke depan dan mengakui dosanya. Si pendeta itu melayani seorang bapa yang maju ke depan. Tetapi ia tidak mau menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan  juruselamatnya. Pada akhirnya sang pengkhotbah itu harus melapaskan bapa itu dengan doa.

Sementara bapa itu berjalan keluar ruangan, ada seorang ibu menyapa dia. Mereka lalu bercakap cakap. Pendek ceritera si bapa itu bertelut untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya pribadi. Pendeta itu melihat kejadian tersebut. Lalu ia bertanya kepada ibu itu, apa yang dikatakannya sehingga bapa tadi mau bertobat dan mengaku dosanya. Ternyata apa yang disampaikan ibu itu adalah sesuatu yang sangat sederhana. Kepadanya diberikan hikmat untuk mengatakan sesuatu yang mengungkapkan rahasia Kristus. Itulah sebabnya kita harus berdoa agar Tuhan membuka mulut kita untuk mengungkapkan rahasia Kristus kepada orang lain.

Sang rasul tahu persis, apa pun yang dihadapinya, semuanya itu adalah karena penugasannya sebagai rasul. Ia dipenjara karena Injil. Jika Paulus sadar untuk apa ia hadir di dunia ini, serharusnya kita pun tahu persis untuk apa kita hadir di dunia ini. Sebagai pengikut Kristus, kita diutus Kristus ke dalam dunia ini, untuk melakukan apa yang sudah dilakukan Yesus di dunia ini. Dietrich Boenhoffer, seorang martir dari Jerman, pernah berkata: Yesus Kristus adalah seorang yang memperuntukkan diri-Nya bagi orang lain. Jika demikian, maka kita pun hadir di dunia ini, untuk orang lain, agar mereka menikmati karunia surgawi.

Satu pertanyaan perlu diajukan kepada kita: sudah berapakah orang yang dimenangkan bagi Kristus oleh karena pelayanan saudara?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...