Nas Bacaan: Mazmur 16:1 – 11
Penjaga
Nama Minggu kita berdasarkan kalender Gereja disebut Quasimodogeniti. Artinya: seperti bayi yang baru lahir. Minggu ini adalah Minggu sesudah paskah. Paskah melahirkan kita kembali ( I Pet1:3), setelah itu kita menjalani hidup sebagai anak Allah yang kekasih. Sebagai bayi rohani, kita membutuhkan penjaga. Memang Allah itu adalah penjaga manusia, demikian disuarakan Ayub (Ayb 7:20). Jika Allah menjadi penjaga kita, seperti yang disuarakan pemazmur ini, maka Ia menjadi harta karun kita yang sungguh sangat luar biasa.
Produk dari Allah yang menjadi penjaga kita, pemazmur menguraikannya untuk kita. Pertama Ia menjadi Pelindung dan Juruselamat bagi kita. Orang yang berada di dalam lindungan Tuhan akan merasa kehidupannya sesuatu yang sangat aman. Seorang Kristen ditangkap dan akan dihukum mati oleh penguasa dunia. Sang penguasa berkata bahwa ia dapat terhindar dari penghukuman itu, jika ia mau menyangkal Tuhannya Yesus Kristus. Orang Kristen itu tetap dalam pendiriannya, ia adalah hamba dari Tuhan Yesus Kristus.
Penguasa berkata tidakkah kau tahu bahwa saya berkuasa untuk mencabut nyawamu? Orang Kristen itu berkata: engkau hanya dapat mencabut nyawaku, tetapi tidak dapat menghilangkan rohku, sebab itu adalah milik dari tuhanku. Kau tidak dapat mengambil hartaku karena harta itu tersimpan di surga. Orang Kristen itu merasa hidupnya sangat aman, sekali pun secara fisik ia ada di dalam bahaya.
Kedua, Yesus Kristus menjadi harta yang sangat berharga bagi kita. Sama seperti yang disuarakan Paulus dalam surat Filipi, segala sesuatu dianggap sampah oleh karena pengenalannya akan Kristus Yesus. Sukacita yang tak terkatakan ada di dalam hati kita, tatkala Kristus menjadi harta kita yang paling berharga. Terlintas di dalam hati syair dari lagu rohani ini: “Tuhan ingin kudapat memancarkan, kasih-Mu indah penuh kemurnian, budi bahasaku dihaluskan Roh-Mu hingga memancarkan keindahan-Mu.” Jika Kristus harta yang paling berharga bagi kita, maka keindahan-Nya akan terpancar dari dalam hidup kita.
Ketiga. Jika Yesus adalah harta yang paling mahal bagi kita, maka saudara dan saya akan mengalami kepuasan dalam hidup sekarang dan yang akan datang. Hal itu disuarakan pemazmur di dalam nas kita. Tuhan akan mengajari kita di dalam perjalanan hidup. Demikianlah kata pemazmur di dalam ayat 7. Kita juga akan mengalami stabilitas di dalam pergumulan hidup (ayat 8). Kita pun akan mengalami sukacita, tubuh kita pun akan diam dalam keadaan tenteram (ayat 9). Kita juga akan mengalami hadirat Tuhan senantiasa, bahkan sesudah kita menyelesaikan tugas di dunia ini, kita terus berada di hadirat Allah. (ayat 10-11).
Jika kita adalah orang percaya, itu berarti Roh Kudus telah membukakan mata kita untuk melihat Kristus adalah harta yang paling berharga bagi kita. Oleh karena itu, segala sesuatu yang berarti dari dunia ini, menjadi tak berarti lagi. Bahkan kita pun dapat mengatakan hal ini bersama dengan Paulus: semuanya itu adalah sampah. Cf Flp 3:7-8. Sudahkah Roh Kudus membukakan mata hati saudara? Sudahkah dapat melihat Yesus adalah harta yang paling berharga bagi saudara? Jika sudah demikian adanya, maka saudara akan bertekut lutut di hadapan-Nya dan mengaku bahwa Ia adalah Tuhan bagi saudara. Itulah jalan untuk menemukan sukacita yang abadi di dalam hidup ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar