15/07/17

Firman Allah



Firman Allah
Yesaya 55:10 – 13

Agar kita dapat memahami dengan jelas firman yang diperuntukkan bagi kita di pagi hari ini, ada baiknya kita juga membaca mulai dari ayat 6-13. Di ayat 7 Allah berfirman agar orang fasik dan orang jahat meninggalkan rancangannya. Alasannya diberikan di dalam ayat 8. Sebab rancangan Allah bukanlah rancangan manusia. Dalam ayat 9 dibuat sebuah perbandingan antara rancangan Allah dengan rancangan manusia, laksana setinggi langit di atas bumi. Allah tinggal di surga, dan manusia tinggal di bumi ini. Allah jauh terpisah dari manusia yang tinggal di bumi ini.
Namun dalam ayat 10 kita menemukan bahwa ada relasi antara surga dan bumi. Hujan dan salju turun dari langit. Itu adalah sebuah konektifitas. Dlnm ayat 11 Allah dengan tegas mengatakan konektifitas itu terjadi  oleh karena firman Allah. Surga dan dunia dipertautkan oleh firman Allah. Ada pun wujud nyata dari konektifitas itu ialah: Yesus Kristus. Alktiab mengatakan bahwa firman itu bersama sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah. Lalu firman itu menjadi manusia, yakni Yesus Kristus sendiri. Cf Yoh 1:1, 14.
Sekarang kita tahu dengan pasti bagaimana Allah mendekat dengan manusia, ialah melalui firman-Nya. Penulis surat Ibrani mengatakan bahwa Allah berbicara kepada kita sekarang melalui Anak-Nya yang telah ditetapkan menerima segala yang ada. Ibr 1:2. Berdasarkan Yesaya 55:6 kita tahu bersama bahwa cara bagi kita untuk mendekat dengan Allah ialah berseru kepada-Nya. Yesaya berkata: “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” Allah sudah mendekat kepada kita di dalam firman Allah yang telah menjadi manusia. Ketika saudara dan saya bersekutu dengan Kristus Yesus, maka surga dan dunia menyatu di dalam diri saudara. Yesus pun mengajarkan hal itu dengan doa Bapa Kami: “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga.”
Hal yang kedua yang menjadi renungan kita dari nas itu ialah: firman Allah itu memberi benih untuk menjadi makanan bagi umat manusia. Hujan dan salju tidak akan kembali ke langit, tetapi mengairi tanah dan memberi benih untuk makanan bagi umat manusia. Allah dengan tegas mengatakan dalam ayat 1 Allah mengundang setiap orang untuk menikmati hidangan yang lezat. Hal yang sama diungkapkan Tuhan Yesus dengan bentuk yang lain di dalam Mat 11:28-30 “Marilah kepada-Ku setiap orang yang letih lesu dan berbeban berat…”
Hal yang ketiga menjadi renungan bagi kita ialah: Allah itu berdaulat dan berjaya. Hal ini terungkap dari ayat 11. Firman Allah yang telah diberikan dari surga ke bumi ini, yakni Yesus Kristus berhasil membuat karya keselamatan dan menghasilkan manusia baru yang serupa dengan Dia di bumi ini. Kisah pengalaman Yosua di dalam memimpin bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan membuat dia dengan tegas mengatakan “Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.” Yos 21:45.
Pengalaman hidup penulis secara pribadi pun membuktikannya. Di tahun 1974 saya berjanji atas dasar Mazmur 37:25-26, bahwa aku tidak akan meminta dari orang lain sesuatu demi kepentingan saya sendiri. Hal itu terbukti hingga sekarang, memang belum pernah meminta apa pun dari orang lain. Demi kepentingan diri sendiri. Allah berdaulat dn berjaya di dalam me nggenapi rencana-Nya. Ada pun rencana Allah yang terbesar ialah menjadikan saudara dan saya menjadi serupa dengan Kristus. Hal itu pasti terlaksana dan tidak akan pernah gagal, pun oleh karena keberdosaan saudara dan saya.
Renungan yang keempat dari nas kita pada hari ini ialah: ayat 12. Di sana menyapa sekelompok orang dengan sebutan kamu. Siapakah yang dimaksud dengan kamu dalam nas itu. Jawabannya ialah mereka yang disapa dari ayat 1-9. Jika saudara merasa bahwa perkataan itu ditujukan kepada saudara dan saya, maka kitalah orang yang disapa Allah dengan kamu di dalam nas itu.
Memang secara verbal kata kata itu pertama tama ditujukan kepada  bangsa Yehuda yang akan pulang ke Yerusalem. Kepulangan dari Yerusalem adalah tanda keselamatan. Oleh karena itu kita dapat mengatakan barang siapa yang disapa Tuhan Yesus dengan firman Allah, mereka itulah yang disebut dengan kata kamu di dalam nas kita ini. Kepulangan orang Yehuda ke Yerusalem akan diwarnai sukacita. Hal yang sama pun dialami orang percaya. Bandingkan dengan sukacita Zakheus tatkala ia merasakan keselamatan di dalam hidupnya. Ia berkata ia akan mengembalikan harta yang diperasnya bahkan sampai empat kali lipat. Hal itu mungkin karena sukacita yang memenuhi hati dan pikiran mereka.
Renungan terakhir dari nas kita ialah ayat 13. Nas itu berkata bahwa akan ada perubahan yang sangat radikal di dalam diri orang yang dipanggil Tuhan melalui konektifitas firman dan manusia di bumi ini. Semak duri akan diganti. Berbicara tentang semak duri kita tahu itulah kutuk yang diberikan Allah kepada Adam tatkala ia jatuh ke dalam dosa. Sekarang kutuk disingkirkan. Jika ada pohon yang berusia muda akan berubah menjadi pohon sanobar, yang berusia tua. Satu wujud dari perubahan yang sangat radikal. Yesaya pun menggambarkannya di nas lain, Yesaya 11:6-10.
Oleh karena itu sambutlah ajakan Tuhan untuk turut dalam pesta rohani yang disediakan Allah bagi umat manusia.

 Hotman Siahaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...