Lahit Dari Allah
sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
I Yohanes 5:4
Semua orang percaya adalah orang yang lahir dari Allah. Itu berarti kita tidak lagi berasal dari dunia ini, tetapi berasal dari Allah. Tuhan Yesus pun di dalam doa syafaat-Nya, yang dicatat di dalam Injil Yohanes pasal 17 “Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.” Yoh 17:16. Sebuah pertanyaan muncul di dalam hati: bagaimana caranya kita bisa pindah dari orang yang berasal dari dunia, sekarang bukan lagi berasal dari dunia, tetapi dari Allah?
Jawabannya ialah: iman kita. Iman kita kepada Allah di dalam Yesus Kristus. Iman itu membuat status baru di dalam kehidupan kita. Iman itu bukan hanya memberikan status baru dan juga kebenaran baru di dalam hidup kita. Iman itu pun disebut dalam nas kita, mengalahkan dunia. Kisah orang percaya di sepanjang zaman membuktikan kebenaran dari ajaran tersebut.
Alkisah di zaman perang dunia kedua, sebagian tentara Inggris ditawan oleh tentara Jepang di Birma. Para prajurit yang ditawan ini, dipaksa untuk bekerja membuka lahan untuk dibuat menjadi jalan untuk kereta api. Mereka dibagi per grup, terdiri dari dua puluh orang.
Satu ketika satu grup meyelesaikan pekerjaan mereka. Lalu pengawas mereka memerintahkan agar sekop yang mereka pakai untuk bekerja dikumpulkan dan dihitung jumlahnya. Ternyata sekop itu kurang satu. Si pengawas mengatakan: sekop siapa yang hilang? Tak satu pun dari tawanan itu menjawab. Dengan amarah yang meluap-luap, pengawas itu mengambil pistolnya dan berkata; jika tidak ada orang yang mau mengaku, maka semua akan ditembak mati. Dalam keheningan sesaat, seorang dari antara tahanan itu maju ke depan, lalu ia ditembak mati. Mayatnya digotong teman temannya, sambil membawa sekop yang sudah dikumpulkan itu.
Di tempat pemeriksaan kedua, sekop itu pun dihitung lagi. Ternyata jumlahnya dua puluh buah. Jadi tak layak orang yang maju tadi dieksekusi. Mereka yang salah menghitungnya. Pada akhirnya Jepang kalah dan menyerah. Kamp tahanan itu pun dikuasai tentara Inggris. Mereka pun membariskan seluruh tentara Jepang yang berjaga di tempat tahanan tersebut. Ada orang yang mengatakan agar mereka dieksekusi hukuman mati, sebagaimana teman mereka tadi dieksekusi.
Salah seorang dari tentara yang mengalami peristiwa di atas mengatakan: “Tidak, sekarang tidak ada lagi balas dendam. Seseorang telah mati demi menyelamatkan nyawa dari belasan jiwa. Sekarang waktunya adalah pengampunan.” Lalu tentara Jepang itu tidak jadi dieksekusi. Berita pengampunan itu dengan cepat tersebar di seluruh kamp tahanan tersebut. Orang saling mengampuni satu sama lain. Juga antara sesama tentara Inggris, juga dengan tentara Jepang. Orang yang mati terbunuh itu telah menghadirkan damai di kamp tahanan itu melalui kematiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar