19/07/17

Pertobatan



Pertobatan

Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
Hosea 14:3

Sangat menarik untuk menganalisa relasi Allah Israel dengan umat-Nya. Allah dengan tegas Allah melalui nabi-Nya Hosea, telah mengumumkan bahwa: “Samaria harus mendapat hukuman, sebab ia memberontak terhadap Allahnya. Mereka akan tewas oleh pedang, bayi-bayinya akan diremukkan, dan perempuan-perempuannya yang mengandung akan dibelah perutnya.” Hosea 14:1. Namun setelah itu Allah berfirman kepada bangsa itu agar bertobat dan membuat pengakuan dosa, sebagaimana diungkapkan di dalam nas kita.
Logikanya, jika penghukuman sudah diumumkan, maka tidak ada lagi ajakan supaya bertobat. Penghancuran telah ditetapkan untuk dijalankan  bagi bangsa itu. Tetapi bertentangan dengan logika itu, Allah justru berharap agar bangsa itu bertobat, supaya penghukuman tidak terjadi. Bahkan Allah sendiri berkata bahwa: “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.” Hal ini disuarakan sendiri dalam ayat 5 pasal 14 ini.
Itulah Allah Israel, Dia yang menghukum, tetapi Dia juga yang berkarya untuk memulihkan bangsa yang dihukum-Nya itu. Ia melakukan hal itu dengan sukarela dan oleh karena kasih-Nya. Jadi teringat akan apa yang disuarakan Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Roma: “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” Roma 11:36. Allah yang berkarya dari sejak semula, dari Dia, oleh Dia dan untuk Dia.
Hal yang sama dikerjakan Allah di dalam diri kita sekarang ini. Allah menghendaki pertobatan. Namun pertobatan itu pun muncul di dalam hati kita, hanya karena Allah bekerja di dalam diri kita, melalui Roh Kudus-Nya. Adanya pengakuan bahwa kita telah berdosa di hadapan Allah, itu terjadi oleh karena Allah telah menanamkan penyesalan di dalam hati kita. Kita merenungkan sejenak, apa makna dari mengampuni.
Mengampuni dalam pemahaman Alkitab ialah: mengembalikan posisi orang itu pada posisi sebagaimana keadaan semula. Jika kita mengakui dosa kita di hadapan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa kita, dengan mengembalikan kita pada posisi kita sebagaimana pada mulanya. Posisi kita pada mulanya ialah, kita berada di dalam keadaan tidak berdosa. Itulah sebabnya Hosea berkata, mereka akan mendapatkan keadaan yang baik. Hanya orang yang sudah dalam keadaan bersih, orang dapat beribadah dengan baik dan benar, sbgm disuarakan oleh nas kita.
Pertobatan adalah karya Allah di dalam diri orang yang percaya kepada-Nya. Pertobatan bukanlah produk dari manusia itu, sebab pada hakekatnya tidak ada lagi yang baik di dalam diri manusia. Allah sendirilah yang berkarya di dalam diri orang yang sudah  jatuh ke dalam dosa. Nabi Yehezkiel berkata, Tuhan yang memberikan hati yang baru dan roh yang  baru di dalam diri orang Israel, sehingga mereka pun bertobat dan diampuni dosa dosanya.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...