09/07/17

Iman



iman
Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Ibrani 11: 3

Kata iman kita serap me njadi bahasa Indonesia, asal kata itu adalah bahasa Arab. Padanan kata iman dengan bahasa Ibrani adalah aman. Sementara kata dasarnya adalah amen. Amen artinya ya demikan adanya. Jadi amen bukanlah kata penutup doa. Tatkala kita mengatakan amen, itu berarti kita mengatakan ya untuk orang yang mengatakan sesuatu kepada kita.
Sama seperti itu juga dengan kata iman di dalam Alkitab. Ketika kita katakan bahwa kita beriman kepada Allah, itu berarti kita mengatakan ya kepada Tuhan untuk apa yang dikatakan dan dikerjakannya bagi kita. Jadi mustahil orang dapat beriman kepada Allah, tanpa ia mendengar firman yang dikatakan Allah. ketika Allah berfirman dan kita mengerti apa yang kita dengar, lalu kita mengatakan ya  untuk apa yang kita dengar dan kita mengerti, apa yang kita dengar. Itulah namanya beriman.
Melalui pengajaran firman Allah, kita pada akhirnya mengerti bahwa alam semesta ini dijadikan oleh firman Allah. oleh karena itu, firman Allah berkuasa untuk menjadi sesuatu dari yang tidak ada, jadi ada. Orang mengatakannya dengan sebuatan cteatio ex nihilo. Nas kita berkata: firman Allah dapat menjadikan sesuatau yang tidak terlihat menjadi terlihat. Firman Allah dapat membuat seseorang yang tidak punya pengertian tentang segala sesuatu, menjadi terlihat dan pada akhirnya mengerti. Itulah kuasa yang bekerja di dalam firman Allah.
Oleh karena itu, betapa pentingnya bagi kita untuk mendengar firman Allah. sebab menurut Paulus, iman timbul dari pendengaran, pendengaran firman Kristus. Roma 10:17. Namun satu hal harus kita garis bawahi, kita tidak hanya mendengar semata-mata. Namun harus memberi perhatian kepada apa yang didengar. Kita harus memberi respon terhadap apa yang sudah kita dengar. Ungkapan dalam bahasa Indonesia yang sudah hampir punah mengatakan: dengar-dengaran. Makna kata itu ialah taat kepada apa yang sudah didengar. Itulah yang menghasilkan iman.
Dalam pasal 11 surat Ibrani, penulis surat tersebut memberikan daftar dari pahlawan iman. Para pahlawan iman itu. Mereka yang didaftarkan di sana, adalah orang-orang yang berbuat sesuatu oleh karena iman mereka kepada Allah yang telah berbicara kepada mereka. Dengan perkataan lain, penulis surat Ibrani mau mengatakan bahwa tidak ada seorang beriman pun yang tidak  berbuat sesuatu di dalam hidupnya oleh karena imannya. Penulis surat Ibrani pun menambahkan bahwa orang tidak mungkin berkenan kepada Allah, tanpa iman. Iman adalah sesuatu yang Allah ingin temukan di dalam hidup ini, jika kita berhadapan dengan Dia.
Karena iman adalah sesuatu yang dibutuhkan Allah ditemukan-Nya di dalam hidup kita, sementara akhir hidup kita ialah berhadapan dengan Allah sebagai Hakim Yang Agung, maka hal yang terutama di dalam dunia ini adalah iman. Apa artinya seseorang memiliki dunia ini, tetapi Allah tidak me nemukan iman yang hidup di dalam diri kita. Dengan apakah kita menebus nyawa kita yang akan ditempatkan di neraka. Sadarlah akan hal tersebut.
Iman yang benar ialah: iman yang bertambah teguh dalam pengajaran yang diberikan kepada kita. Cf Kol 2:7. Jadi iman tidak ada yang sim salabim menjadi dewasa di dalam iman. Iman bertumbuh melalui pengajaran. Tidak ada pertumbuhan yang sim salabim adakadabra langsung menjadi besar. Bacalah kisah Abraham bapa orang beriman. Imannya bertumbuh sampai pada tingkat bapa rohani, melalui pergumulan hidup. Kita sebagai anak anak Abraham di dalam iman pun harus bertumbuh di dalam hal kasih karunai dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita.
Marilah kita bertumbuh di dalam iman, sehingga kita semakin mengerti makna dari tujuan kita hadir di dunia ini. Sehingga tatkala kita kelak diperhadapkan dengan pengadilan Allah, maka kepada kita akan diberi putusan: Tidak bersalah oleh karena imannya kepada Yesus Kristus telah membenarkan kita. Akankah hal itu putusan yang akan saudara terima nanti di penghakiman tersebut? Jangan bilang terserah nanti saja. Sebab jika waktunya sudah tiba, tidak ada lagi kesempatan untuk mengubah diri. Sekaranglah waktunya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...