Rabu 12 Juli 2017
Firman Kebenaran
Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Efesus 1:13
Kala Allah berfirman, maka segala sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Firman itu juga disampaikan oleh para nabi-Nya di zaman Perjanjian Lama. Firman yang sama pun disampaikan oleh para Rasul Kristus, yang telah menerima otoritas itu atas pengutusan mereka menjadi duta besar dan berkuasa penuh Kerajaan Allah. Dengan perkataan lain, para rasul Kristus. Rasul Kristus memberitakan firman itu dalam wujud Injil kesemalatan.
Martin Luther di dalam katekhismusnya, khususnya makna dari pengakuan iman rasuli bagian yang ketiga, mengatakan bahwa saya bisa menjadi orang percaya, oleh karena telah menerima undangan melalui Injil yang diberitakan. Roh Kudus memakai firman kebenaran yang menciptakan manusia baru di dalam hati orang yang mendengar dan menerima Injil keselematan itu. Jadi saya menjadi seorang percaya, itu bukan hasil usaha saya sendiri, itu bukan hasil pekerjaan saya sendiri, melainkan kasih karunia Allah semata-mata. Tentang hal ini, Rasul Paulus mengatakannya di dalam suratnya kepada Jemaat di Efesus, Ef 2:8-9.
Firman Kebenaran yang dapat menciptakan manusia baru di dalam hidup orang percaya, tugasnya juga untuk memeteraikan setiap orang percaya. Dengan dimeteraikan itu berarti keberadaan orang benar itu dipandang sah secara hukum oleh Allah. kita tahu bersama, Allah kita itu adalah Allah yang adil dan sumber dari segala hukum. Dengan dimeteraikan sebagai anak Allah, maka tidak akan ada seorang pun yang dapat menggugat keberadaan dari orang percaya sebagai anak Allah.
Tugas untuk memeteraikan itu dilakukan oleh Roh Kudus. Roh Kudus adalah representasi dari hidupnya Allah. hidupnya Allah sendiri yang menjadi meterai dari orang percaya. Di zaman kita sekarang ini, meterai sudah dalam bentuk yang sederhana. Ia terdiri dari sepotong kertas kecil yang sederhana. Lain di zaman dahulu kala. Seorang budak di cap dengan sebuah meterai yang terbuat dari besi panas. Besi panas itu ditancapkan kepada tubuh dari sang budak, sehingga terdapat luka yang kemudian sembuh. Namun di tubuh orang itu telah tertera sebuah tanda kepemilikan dari sang tuan yang memiliki hamba tersebut. Di dalam tubuh kita pun, ada sebuah tanda dari kepemilikan dari Allah Bapa yang kita kenal di dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
Paulus mengatakan kepada Jemaat di Galatia, bahwa di dalam tubuhnya ada tanda milik Kristus: “Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.” Bukan hanya Paulus yang memiliki tanda tanda milik Yesus di dalam tubuhnya. Bagi kita secara umum, juga dapat mengatakan bahwa di tubuh kita ada tanda kepemilikan Kristus, yakni baptisan kita.
Martin Luther berkata: jika seseorang jatuh ke dalam dosa, pada hakekatnya ia jatuh ke dalam air baptisannya. Sebab menurut Luther, air baptisan itu mengikuti perjalanan hidup kita dari belakang. Hal itu dikatakan demikian, karena mengikuti tradisi orang Yahudi, yang juga dikutip Paulus di dalam suratnya kepada Jemaat Korintus: “dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. I Kor 10:4. Bagi kita baptisan itu bukan hanya satu peristiwa yang telah berlalu beberapa tahun yang lalu. Baptisan adalah sesuatu yang aktual dalam kehidupan kita sekarang ini. Sebab dalam baptisan itu kita dipersatukan dengan kematian, kebangkitan Kristus.
Adalah tugas dari Roh Kudus untuk membuat baptisan itu menjadi sesuatu yang sangat aktual dan relevan bagi kita sekarang ini. Luther pernah dituduh iblis dengan mengungkapkan dosa dosa yang telah diperbuatnya. Namun sangat menarik jika kita tahu reaksi dari Martin Luther. Ia berkata: daftarmu masih kurang, aku akan menambahkannya yang tidak kau tahu. Lalu kemudian Luther mengatakan: “Namun demikian aku sudah dibaptis.” Baptisan menjadi sesuatu yang relevan dalam keseharian kita, karena firman kebenaran yang diberitakan Gereja Tuhan di dunia ini. Sudahkah firman kebenaran itu menghadirkan Kristus diam di dalam diri saudara? Apakah saudara memahami bahwa baptisan itu adalah sesuatu yang aktual di dalam hidup kerohanian saudara?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar