21/07/17

Pengakuan Dosa



Pengakuan Dosa

Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Yesaya 64:6

Nabi Yesaya  bertidak sebagai pendoa syafaat atas keberdosaan bangsanya. Doa syafaat itu ditulis di dalam kitab Nabi Yesaya ini mulai dari pasal 63:7 sampai pasal 64:12, dimana nas bacaan kita pada pagi hari ini ada di dalamnya. Sungguh sangat menarik untuk membahas doa syafaat ini. Nabi Yesaya mengidentifikasikan dirinya dengan bangsa itu. Ia adalah bagian dari bangsa itu. Sehingga tatkala bangsa itu berdosa, maka ia turut ambil bagian dengan keberdosaan bangsa itu. Pada hal dia adalah nabi Allah yang telah dikuduskan untuk memberitakan firman Allah bagi bangsa Yehuda.
Di dalam nas kita, Yesaya berkata: “Segala kesalehan kami seperti kain kotor, kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan angin. Yesaya turut bersama dengan bangsa itu menjadi seorang najis dan seperti kain kotor, pada hal ia adalah seorang nabi. Hal yang sama dilakukan nabi Yesaya pada waktu ia mendapatkan panggilan menjadi nabi. Hal itu dituturkan di dalam Yesaya pasal 6.
Dalam pengakuan dosa yang panjang ini, nabi Yesaya meminta agar Tuhan sendiri yang turun dari surga untuk menyelamatkan bangsa Yehuda dari keberdosaannya. Hal itu diutarakan dalam Yes 64:1. Dalam ayat 4 Yesaya mengatakan bahwa Allah sendiri yang turun untuk meyelamatkan bangsa itu dari keberdosaannya. Tidak pernah ada dituturkan orang hal seperti itu pernah terjadi. Hal ini terlaksana di dalam diri Yesus Kristus Tuhan kita. Allah menjadi manusia untuk menebus umat berdosa dari keberdosaannya.
Dalam pengakuan dosa itu, Yesaya mengatakan bahwa pada hakekatnya mereka itu akan lenyap oleh karena keberdosaannya. Yesaya sadar akan hal itu, oleh karena ia telah melihat Allah bertahta di atas kerubim, sebagaimana dituturkan di dalam Yesaya pasal 6. Para serafim itu berseru: “Kudus, kudus, kuduslah Allah semesta alam, bumi penuh dengan kemuliaan-Nya.” Respon dari Yesaya melihat itu ia berkata: “Celakalah aku! Aku binasa, sebab aku ini seorang najis bibir dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat sang raja yakni TUHAN semesta alam.”
Semua orang yang pernah berjumpa dengan Allah akan berhadapan dengan kekudusan Allah. Kekudusan Allah akan mengungkapkan keberdosaan kita di hadapan Allah. Hal itu juga akan mengungkapkan kebinasaan dari orang berdosa. Namun Yesaya berdoa syafaat untuk bangsa itu, karena ia tahu di dalam diri Tuhan yang kudus itu, ada pengampunan. Itulah sebabnya Yesaya mengatakan: “Ya TUHAN, janganlah murka amat sangat dan janganlah mengingat-ingat dosa untuk seterusnya! Sesungguhnya, pandanglah kiranya, kami sekalian adalah umat-Mu.” Yes 64:9.
Kini kita mendapatkan sebuah patron di dalam berdoa syafaat. Doa syafaat yesaya di dengar Tuhan, sehingga kita baca di Yes 65:1 “Aku telah berkenan memberikan petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan aku.” Ini adalah bagian dari jawaban Allah atas syafaat dari Yesaya yang dicatat di dalam Yesaya 65:1-16. Jika Yesaya  berhasil dengan pengakuan dosanya, kita pun akan berhasil dengan pengakuan dosa kita di hadapan Allah. Di dalam diri Allah ada pengampunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...