08/08/17

Hikmat



Hikmat

Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
Amsal 2:6        

Dalam kitab Amsal ini, Salomo membicarakan satu kehidupan yang didasarkan pada  hikmat dan bukan pada kejahatan. Hikmat itu datangnya dari Allah. Hikmat itu datang pada kita melalui pendengaran atas pengajaran dan dengar dengaran akan pengajaran tersebut. Atau untuk orang modern sekarang ini, kita dapat mengatakan membaca tentang hikmat yang diajarkan melalui tulisan. Untuk yang satu ini, kita dapat mengutip apa yang dikatakan Paulus di dalam suratnya kepada Timoteus: “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” II Timoteus 3:16.

Dalam tahap pertama, hikmat itu pada mulanya hanya diterima dan kemudian disimpan di dalam hati. Tetapi kemudian hikmat itu adalah sesuatu yang diserukan, sebab hikmat itu berada di tempat tersembunyi, sebagaimana disuarakan oleh Ayub: Hikmat itu, dari manakah datangnya, atau akal budi, di manakah tempatnya? Ia terlindung dari mata segala yang hidup, bahkan tersembunyi bagi burung di udara. Ayub 28:20-21.

Oleh karena itu betapa penting bagi setiap orang tua Kristen untuk mengajar anak-anaknya firman Allah, sebab friman itu bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang ddlm kebenaran. Banyak berkat secara jasmani dan juga secara rohani akan kita temukan, bilamana kita mencari hikmat Allah. Yesus sendiri mengatakan: “Cari dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Namun banyak orang yang tidak mau mengejar untuk mencari hikmat Allah. Ada orang yang merasa hal itu tidak diperlukan di dalam hidupnya. Pada hal nas kita mengatakan bahwa hikmat Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian. Orang yang mencari  hikmat surgawi akan mendapatkan ‘takut akan Tuhan.’ Ada orang yang mengatakan bahwa ungkapan ini adalah tanda dari iman yang  benar.

Martin Luther mengatakan: mereka yang takut akan Tuhan itu adalah orang yang melayani Tuhan secara batiniah di dalam hati dan juga secara lahiriah melalui perbuatan kita. Hal ini akan memuliakan Allah dan juga menghormati-Nya. Jika kita bertumbuh di dalam pengenalan akan Allah dalam hikmat-Nya, kita akan berdiri dengan rasa kagum dan hormat di hadapan-Nya dengan kasih dari Kristus Yesus Tuhan kita. Paulus mengatakan di dalam Dia tersembunyi hikmat dan pengetahuan. Cf Kolose 2:3.

Cari dan temukanlah Tuhan Yesus di dalam hidup ini, maka saudara dan saya pun akan menemukan hikmat surgawi yang di dalamnya ada pengetahuan dan kepandaian. Sayang seribu kali sayang, orang lebih mementingkan hikmat dunia ini, yang memberikan hanya kenikmatan rasa semata-mata. Tidak ada kenikmatan rohani di dalamnya. Penulis surat Ibrani mengatakan bahwa orang percaya, yang bertumbuh secara iman, mereka adalah orang yang telah mencicipi karunia yang akan datang. Fanny J Crosby menorehkan di dalam syair lagunya hal tersebut. Ia berkata: Oh what afore taste of glory devine. Sudahkah saudara dan saya mencicipi karunia yang akan datang itu. Hal itu ditemukan oleh orang berhikmat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...