Roti Hidup
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Yohanes 6:51
Nas kita ini adalah bagian dari pengajaran Tuhan Yesus terhadap orang Yahudi yang telah menikmati makan roti hingga kenyang, berasal dari lima roti dan dua ekor ikan. Yesus berbicara tentang hal rohani, tetapi dimengerti orang banyak sebagai hal jasmani. Yesus mengatakan bahwa Ia adalah roti hidup yang telah turun dari surga. Orang banyak mengerti akan manna yang dimakan nenek moyang mereka di padang gurun selama 40 tahun lamanya.
Yesus mengatakan dengan tegas bahwa roti itu adalah daging-Nya, yang diberikan kepada umat manusia di dunia ini. Jadi terlintas di dalam ingatan kita akan perjamuan kudus yang kita rayakan di Gereja. Yesus berkata: inilah tubuh-Ku dan inilah darah-Ku. Barang siapa yang memakan daging Tuhan dan meminum darah Tuhan, ia akan memiliki hidup yang kekal. Orang yang memakan daging Tuhan dan meminum darah Tuhan, adalah orang yang telah dipanggil Tuhan untuk datang kepada Yesus cf Yoh 6:37 dan mereka itu adalah orang yang percaya kepada Tuhan Yesus.
Apa yang diucapkan Tuhan Yesus adalah sebuah makna rohani, sehingga kita tidak dapat mengerti kata-kata itu sebagai sesuatu yang jasmani semata-mata. Namun pemahaman makna jasmani pun dapat membantu kita untuk memahami makna rohani. Roti yang kita makan itu dan telah masuk ke dalam usus besar kita, melalui proses metabolime tubuh, dirobah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tubuh kita. Dengan demikian tubuh dan darah Kristus, yang memiliki dimensi kekekalan pun menjadi bagian dari tubuh kita.
Firman Allah yang berkuasa menjadikan hal itu menjadi sesuatu yang nyata di dalam hidup orang percaya. Jadi sekarang kita dapat mengatakan bahwa kita telah memiliki hidup yang kekal, sebagaimana ada di dalam diri Yesus Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati dan telah naik ke surga. Ia di sana sedang menyediakan tempat bagi kita. Satu hari kelak Yesus akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Kita pun akan dihakimi, tetapi bukan dalam rangka mendapatkan penghukuman, sebab kita telah memiliki hidup yang sama seperti Dia. Kita dihakimi di dalam rangka meneguhkan hidup yang kekal itu ada di dalam diri kita. Kita dihakimi di dalam rangka membenarkan status kita di hadapan segala mahluk. Pada waktu itu kita akan dinobatkan sebagai anak-anak Allah yang berhak memerintah bersama dengan Tuhan Yesus, Anak Allah Yang Tunggal.
Menjadi orang percaya kepada Tuhan Yesus, itu berarti menjadi orang yang memiliki hubungan yang sangat personal dengan Tuhan Yesus. Sebab ia telah memakan tubuh dan darah Kristus. Relasi tersebut tidak dapat dipisahkan apa pun di dalam hidup ini. Itulah sebabnya Rasul Paulus mengatakan:
“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
“Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Ungkapan ini diutarakan Paulus setelah ia menguraikan dengan panjang lebar, makna dari pengoranan Kristus di kayu salib. Sebagai kesimpulan, Paulus mengutarakan keyakinannya sebagai seorang rasul Kristus. Kita dapat mengaminkannya di lubuk hati kita yang paling dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar