Pesta Perjamuan
Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat. Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
Lukas 14:22 – 23
Orang Yahudi jika berbicara tentang keselamatan, sering menggambarkan itu dengan pesta perjamuan. Di dalam pesta perjamuan itu mereka akan makan bersama dengan nenek moyang mereka yakni Abraham. Sementara di sisi lain, makan bersama adalah sesuatu yang sangat penting dan bermakna. Makan bersama itu berarti menunjuk kepada kwalitas hidup yang sama dengan dia yang makan bersama dengan mereka. Jadi makan bersama dengan Abraham, menunjuk kepada dicapainya kwalitas hidup yang sama dengan Abraham, yang disebut sebagai sahabat Allah.
Tuhan Yesus mengikuti apa yang sudah ada di tengah masyarakat, tentang pesta perjamuan. Cuma berbeda dengan pemahaman orang banyak, orang yang diundang ke dalam pesta perjamuan itu adalah orang tertentu saja. Yesus mengatakan sebuah perumpamaan tentang pesta perjamuan perkawinan, dimana orang banyak diundang. Bahkan orang yang dipinggir jalan dan di semua lintasan diundang untuk hadir di dalam pesta perjamuan kawin tersebut. Sangat menarik apa yang diutarakan Yesus, bahwa rumah tuan rumah itu haruslah penuh. Ternyata semua orang haruslah diundang.
Kisah ini menjadi sebuah pelajaran berharga bagi kita. Ada orang yang diundang pada mulanya, tetapi mereka berdalih sehingga tidak mau datang. Kita dapat mengatakan bahwa orang yang pertama diundang itu adalah orang Yahudi. Tetapi mereka berdalih, sehingga tidak mau datang. Lalu oleh karena itu undangan pun disebar setiap jalan dan lintasan. Hal itu dialami para rasul, pada waktu mereka memberitakan Injil di awal sejarah Gereja mula-mula. Pertama-tama mereka masuk ke sinagoga dan memberitakan Injil di sana. Tetapi karena mereka tidak mau menerima Injil, para rasul itu pun memberitakan Injil itu kepada bangsa bukan Yahudi.
Hal ini menjadi kabar baik bagi kita, karena Injil ditolak orang Yahudi, maka bangsabgs bukan Yahudi pun mendapat bagian di dalam Injil itu sendiri. Kita turut diundang untuk makan bersama dengan Abraham. Bahkan kita juga dapat mengatakan bahwa kita juga adalah keturunan Abraham oleh karena iman kepada Yesus Kristus. Karena kita adalah keturunan Abraham secara iman, maka kita pun mendapat bagian di dalam janji janji Allah. Rasul Petrus mengatakan: “Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. II Petrus 1:4. Berdasarkan ayat ini, janji Allah itu membuat kita turut ambil bagian dalam kodrat ilahi dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan. Tidakkah hal itu sangat luar biasa?
Bersukacitalah, karena saudara dan saya diundang untuk memiliki kofrat ilahi yang kekal dan tidak akan binasa untuk selama-lamanya. Itulah berita sukacita yang dibawakan Yesus bagi umat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar