18/08/17

Lahir Kembali


Lahir Kembali

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
I Petrus 1:3

Kita semua memahami makna dari kata lahir. Lahir itu  berarti: keluar dari satu dunia tertentu bagi sang bayi, yakni rahim ibunya. Ia keluar dari dunia itu dan masuk ke dalam dunia orang hidup. Itulah makna lahir secara harfiah. Nas kita berbicara tentang kelahiran kembali. Seseorang harus mengalami kelahiran kembali dalam menerima keselamatan. Di sisi lain, tidak ada seorang  pun di dunia ini, melahirkan diri sendiri. Senantiasa ada orang yang melahirkannya.

Kelahiran kembali bukanlah karya kita sendiri. Kita dilahirkan kembali oleh Roh Kudus yang dijanjikan Allah. Roh Kudus mengerjakannya dengan memasukkan kita ke dalam Kristus Yesus yang disalibkan di kayu salib. Tatkala Kristus bangkit dari antara orang mati, Ia bangkit dan keluar dari alam maut, lalu masuk ke dalam satu kehidupan yang baru. Oleh karena kita telah dimasukkan ke dalam Kristus, maka tatkala Ia keluar dari alam maut, kita pun dikeluarkan dari alam maut dan masuk ke dalam hidup yang baru, sebagaimana Yesus tinggal di dalamnya.

Karya itu disebut nas kita dengan sebuatan Rahmat Allah yang besar. Tidak ada kisah seperti itu pernah dilaporkan orang dilakukan ilah-ilah yang disembah agama-agama di dunia ini. Hanya Allah Israel yang kita kenal di dalam Kristus Yesus yang melakukannya di dalam sejarah orang Israel. Israel dibawa keluar dari Mesir dan dibawa masuk ke dalam Tanah Perjanjian, yakni Tanah Kanaan. Itulah merupakan analogi dari kelahiran kita kembali, dan dimasukkan ke dalam satu kehidupan yang penuh pengharapan.

Tuhan Yesus juga membicarakan tentang kelahiran kembali dengan tokoh bangsa Yahudi, yakni Nicodemus. Nicodemus tidak memahami makna dari dilahirkan kembali. Ia mengerti maknanya secara jasmani, sehingga ia tidak memahami. Yesus mengatakan bahwa kelahiran kembali itu adalah asalnya dari atas. Dari surga maksudnya. Itu berarti kelahiran kembali  bukan karya manusia, tetapi karya Allah sendiri. Roh Kudus yang mengerjakannya di dalam diri kita.

Sekarang kita sudah dilahirkan. Setiap orang yang dilahirkan mendapatkan status sebagai anak. Oleh karena yang melahirkan kita adalah Allah sendiri, maka tentulah kita ini adalah anak-anak Allah. Jika kita adalah anak, itu berarti kita akan mewarisi harta dari orang yang melahirkan kita. Petrus mengatakan di dalam nas kita pada hari ini: hidup kita adalah hidup yang penuh pengharapan. Saudara dan saya adalah pewaris kehidupan yang kekal, yang juga dimiliki Allah sendiri.

Sebagai seorang anak Allah, kita juga memiliki roh sebagai anak. Istialh yang dipakai di dalam bahasa  Inggris: spirit of sonship, - tondi haanahon dalam bahasa Batak. Salah satu wujud dari roh sebagai anak, digambarkan oleh ilustrasi di bawah ini. Ada seorang anak meminta sesuatu kepada ayahnya. Anak itu berkata: “Ayah aku mau meminta sesuatu kepada ayah, tetapi ayah harus mengatakan ya dulu atas permintaan ini, baru saya sebut apa yang saya akan minta.” Sang ayah heran akan permintaan anak tersebut. Ia berkata: “Aneh kamu, jika kau minta yang tidak tidak, masa ayah harus memberikannya?” Anak itu berkata: “ Ayah kan kenal saya, tidak akan minta yang tidak-tidak.” Ayahnya pun mengiakannya.

Hanya orang yang memiliki roh sebagai anak yang dapat datang kepada ayahnya yang dapat memohonkan seperti itu. Karena kita adalah anak yang telah diberikan roh sebagai anak, maka datanglah ke hadirat Allah dengan roh sebagai anak, bukan dengan roh pengemis. Bukankah kita adalah anak, bukankah hidup kita adalah hidup yang penuh pengharapan. Haraplah sesuatu yang besar dari Allah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rumah Allah

  Rumah Allah Ibrani 3:6 Tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya ialah kita, jika kita sampai kepada akhi...